Bab.2
KOMPETENSI
Faktor-faktor yang melandasi pengembangan kurikulum,
v landasan
filosofis,
v psikologis,
v sosiologis
v serta
landasan IPTEK.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai
-
kedudukan yang cukup sentral, dalam keseluruhan
kegiatan pendidikan,
-
menentukan proses pelaksanaan dan hasil dari
pendidikan.
Begitu pentingnya peran kurikulum dalam pendidikan termasuk PAI –
- dalam perkembangan kehidupan manusia,
- perlu dibahas tentang bagaimana pengembangan kurikulum,
- apa fungsi kurikulum serta,
- Bagaimana proses pengembangan kurikulum.
Ø Pengembangan
kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan kurikulum baru melalui
langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yg dilakukan
selama periode tertentu.
Ø Empat
(4) hal penentu pengembangan kurikulum (Tyler, 1973),
- falsafah hidup bangsa,
- harapan, kebutuhan maupun permintaan masyarakat akan produk pendidikan,
- kesesuaian kurikulum dengan peserta didik, dan
- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
A. Landasan Filosofis
-
Secara harfiah filosofis (filsafat) berarti
"cinta kebijakan". Orang belajar/ berfilsafat - org yg mengerti dan
dapat berbuat bijak.
-
Filsafat - pemikiran atau renungan yg sangat
dalam tentang suatu nilai. Misalnya: kewibawaan, kebenaran, kebijaksanaan,
kemanusiaan atau kebahagiaan dsb.
-
Sesuatu yg diyakini sebagai kebenaran merupakan
sesuatu yg sangat penting dalam proses pendidikan, tujuan pendidikan yg terpenting
adlh menanamkan nilai-nilai.
-
Guru dalam melaksanakan tugasnya harus memiliki
sistem nilai,
-
Bahwa filsafat pada dasarnya adlh suatu pand
hidup yg terdapat pada setiap orang,
-
Dmk, pend, (apa pendidikan, apa tujuannya, dan
bagaimana cara mencapainya).
Ø Pandangan
hidup sebagai sistem nilai yg dipegang bukan semata-mata terdapat pada
individu, melainkan juga pada kelompok masy /bangsa.
Ø Secara
nasional pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Karena itu kaidah
dan norma sosial maupun sistem nilai yang dianut secara nasional mengacu kepada
Pancasila.
B. Landasan Psikologis
- Harapan masy adlh agar apa yq dipelajari di sekolah dapat dipergunakan dalam kehidupan praktis dimasyarakat.
- Program sekolah harus diselaraskan sesuai dgn norma dan kondisi serta nilai-nilai…….
- Bila hal ini dapat dilakukan maka keberhasilan dan proses pendidikan dapat dilaksanakan dalam suatu pola kurikulum yang terencana dan bertujuan sesuai dengan pandangan masyarakat,
- bentuk pengalaman-pengalaman belajar harus selaras dengan perkembangan anak, sejalan dengan motif-motif yang mendorong anak, sesuai dengan aktivitas anak dalam belajar.
- Semuanya itu harus disesuaikan dengan faktor-faktor yg mempengaruhi "belajar":
1. Pengertian Belajar dalam Kurikulum
Ø Inti
Kurikulum "rencana belajar", agar rencana belajar dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien - ---------------------perlu pertimbangan.
Ø Hilgard
sebagaimana dikutip Wiryokusumo (1988) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses
dimana kegiatan berkembang /diubah, berarti bahwa belajar itu perlu adanya
sesuatu dari luar.
Ø Senada,
Kingsley (1957) yang dirujuk oleh Wiryokusumo (1988) bahwa belajar “proses
dimana tingkah laku ditimbulkan oleh praktek atau latihan. Dgn dmk, belajar merupakan
kegiatan yang sifatnya batiniah maupun lahiriah.
Ø Kegiatan belajar akanterasa oleh pelajar ybs.
dan terlihat nyata oleh orang lain dari perbuatan-perbuatan secara fisik yang
dilakukan oleh pelajar tsb.
2. Ragam Teori Belajar
-
Secara psikologis, belajar merupakan proses
jiwa yang di dalamnya terdapat fungsi-fungsi jiwa yang harus dikembangkan.
-
Kajian psikologis yang dapat melandasi
penyusunan dan pengorganisasian pengalaman-pengalaman belajar memiliki makna
terhadap,
- Pertama; Fungsi-fungsi jiwa, seperti mengamati, tanggapan, mengingat, merasa, berpikir, kemauan, minat dan sebagainya.
- Kedua, Fungsi-fungsi lainnya, spt tanggapan yg saling berkaitan /asosiasi dgn fungsi jiwa yang lain spt mengingat, berpikir, kemauan, minat dan sebagainya.
- Dari kajian di atas, maka timbullah berbagai teori belajar sbb,
a. Teori Belajar Behavioristik
-
Teori belajar psikologi behavioristik
dikembangkan oleh para psikolog behavioristik, disebut "Contemporary
behaviorists" atau disebut “S-R psychologists".
-
Mereka
beranggapan bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran (reward)
atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan.
-
Dgn dmk dalam tingkah Iaku belajar tdp jalinan
yang erat antara reasksi-reaksi behavioral dgn stimulusnya. Teori
belajar ini masih banyak dipraktekkan di sekolah. Misal : 5 x 6 (S) = 30 (R)
atau dlm geografi ibukota Indonesia (S)- Jakarta
-
Guru -menganut pand ini berpendapat bahwa
tingkah Iaku siswa mrp reaksi-reaksi tdp lingkungan mereka masa lalu dan masa
sekarang, dan bahwa segenap tingkah Iaku adalah merupakan hasil belajar.
-
Berdasar teori ini maka tingkah Iaku siswa dapat
dianalisis dengan mempelajari latar belakang penguatan (reinforcement)
terhadap tingkah Iaku tersebut.
b. Teori Belajar Psikologi Kognitif
-
Aliran psikologi kognitif beranggapan bahwa
tingkah Iaku seseorang tidak hanya dikontrak oleh reward dan penguatan (reinforcement),
-
tetapi tingkah Iaku seseorang senantiasa
didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan
situasi dimana tingkah Iaku itu terjadi.
-
Dalam situasi belajar, seseorang terlibat
langsung dalam situasi memperoleh "insight' (wawasan)untuk
memecahkan masalah.
-
Jadi tingkah Iaku seseorang lebih bergantung
kepada insight terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam suatu
situasi.
c. Belajar Psikologi Humanistik
-
Aliran psikologi humanistik beranggapan
-tiap orang itu menentukan perilaku mereka sendiri. Mereka bebas
dalam memilih kualitas hidup mereka, tidak terikat oleh lingkungannya.
-
Menurut
aliran ini penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan
perasaan dan perhatian siswa.
-
Tujuan utama pendidik adlh membantu siswa
untuk mengemb diri : membantu masing-masing individu untuk mengenal
diri mereka sendiri sbg manusia yg unik dan membantu dalam mewujudkan
potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
D. Landasan Sosial.
• Kurikulum
dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan.
• Sebagai
suatu rancangan, kurikulum akan menentukan proses pelaksanaan dan hasil
pendidikan.
• Telah
diketahui bersama, bahwa pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk terjun
kedalam kehidupan masyarakat.
• Oki
baik, isi maupun proses pendidikan harus
disesuaikan dengan kondisi, karakteristik kekayaan dan perkembangan masyarakat.
Pendidikan dan Masyarakat
-
Pertama, proses pend selalu mengandung
nilai, dan memberikan pertimbangan nilai,- disebabkan karena pend diarahkan
pada pengemb pribadi anak, agar sesuai dgn nilai-nilai yg diharapkan oleh
masyarakat.
-
Kedua, keberhasilan dari suatu proses pendidikan
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan masyarakat dimana proses pend itu
berlangsung.
Kalau di suatu masyarakat berbeda dengan di
masyarakat lain maka,
-
Di antara dua /lebih masyarakat tsb sering terjadi konflik yg disebabkan
adanya perbedaan nilai tersebut.
-
Perbedaan itu dilatarbelakangi oleh adanya
perbedaan sistem nilai yang berakar pada perbedaan pola-pola kebudayaan.
D. Landasan Sosial.
• Kurikulum
dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan.
• Sebagai
suatu rancangan, kurikulum akan menentukan proses pelaksanaan dan hasil
pendidikan.
• Telah
diketahui bersama, bahwa pendidikan mempersiapkan generasi muda untuk terjun
kedalam kehidupan masyarakat.
• Oki
baik, isi maupun proses pendidikan harus
disesuaikan dengan kondisi, karakteristik kekayaan dan perkembangan masyarakat.
• Pendidikan
mrp bagian dari kebudayaan. Dalam arti yg lebih mendasar pendidikan mrp suatu
proses kebudayaan.
• Proses
pembudayaan tidak dapat berlangsung dalam kesendirian, tetapi harus dalam
interaksi dengan orang lain, interaksi dengan lingkungan.
• Lebih
dari itu, pend bersifat pribadi dan sosial. Bersifat pribadi karena hasil
akhirnya berupa pembentukan pribadi individu sendiri. Bersifat sosial karena
proses pendidikan berlangsung dalam situasi sosial dan pendidikan diarahkan
agar anak mampu bertingkah Iaku, berbuat dan hidup dengan baik dalam berbagai
situasi dan lingkungan sosial.
• Oleh karena itu kehidupan dan faktor-faktor
sosial bukan hanya menjadi landasan tetapi juga menjadi isi dan proses
pendidikan.
D. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
• Para
ahli pemyataan bahwa "ilmu bukan hanya untuk ilmu".
• Perkemb
suatu ilmu pengetahuan tidak hanya ditujukan kepada perkemb ilmu itu sendiri,
• tapi
juga diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada bidang-bidang kehidupan/ilmu
yang lain.
• Sumbangan suatu ilmu pengetahuan thd bidang lain mrp
suatu segi penerapan dari ilmu tersebut.
• Penerapan
suatu ilmu terhadap sesuatu bidang disebut teknologi
• Perkemb
teknologi menjangkau semua bidang kehidupan manusia, bidang ekonomi misal,
teknologi telah merambah pada bidang perikanan, kehutanan, peternakan,
pertambangan dsb.
• Perkemb
Iptek telah menimbulkan banyak perubahan dalam nilai-nilai, baik nilai sosial,
budaya, spiritual, intelektual, maupun material.
ü Perkemb
Iptek juga telah menimbulkan kebutuhan baru, aspirasi serta sikap hidup baru,
menuntut perubahan pada sistem dan isi pendidikan.
ü Pendidikan
bukan hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil kebudayaan lama, tetapi juga
mempersiapkan generasi muda agar mampu hidup pada saat ini dan di masa yang
akan datang.
ü Perkemb
Iptek (langsung /langsung) menuntut perkembang pendidikan.
ü Pengaruh
langsung perkemb Iptek adalah memberikan isi/materi yang akan disampaikan dalam
pendidikan.
ü Pengaruh
tak langsung adalah perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
-
perkemb masyarakat,
-
perkemb masyarakat menimbulkan problema-problema
baru yang menuntut pemecahan dengan pengetahuan, kemampuan, dan
-
keterampilan baru yang dlkembangkan dalam
pendidikan.
RINGKASAN
Pengembang kurikulum adlh kegiatan untuk menghasilkan
kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil
penilaian yg dilakukan selama periode tertentu.
Empat penentu dlm kegiatan pengemb kurikulum (Tyler, 973),
v (1) falsafah hidup bangsa,
v (2)
harapan, kebutuhan maupun permintaan masyarakat akan
produk pendidikan,
v (3) kesesuaian kurikulum engan peserta didik,
dan
v (4)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar