PENGEMBANGAN METODOLOGI PAI
Oleh: Dr. Hasyim Ashari, S.S., MSI
Pengaruh keberhasilan pengembangan
metodologi PAI
1.
Internal (Guru)
2.
Eksternal (bahan
belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar)
Guru 1)Pemegang peranan sentral dalam
proses belajar mengajar
2)Berpengaruh dalam
penggunaan cara-cara/metode pembelajaran PAI
Guru Harus memiliki pengetahuan yang
mendalam tentang siswa, wawasan yang luas tentang pendekatan, prinsip, materi
pelajaran, dan menguasai berbagai keterampilan atau model pembelajaran.
Guru Harus bisa mengkondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Model-model
Pembelajaran PAI
A.
Model Jigsaw
(model Tim Ahli)
1.
Tiap orang
dalam tim diberi materi yang berbeda
2.
Siswa
dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim
3.
Tiap orang
dalam tim diberi bagian materi yng ditugaskan
4.
Anggota dari
tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian /sub bab yang sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendikusikan sub bab mereka
5.
Setelah selesai
diskusi sebagai tim ahli anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian
mengajar satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
6.
Tiap tim ahli
mempresentasikan hasil diskusi
7.
Guru memberi
evaluasi
8.
Penutup
B.
Cooperative
Script
Script Cooperatif merupakan metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari
materi yang dipelajari
Langkah-langkah:
1.
Guru membagi
siswa untuk berpasangan
2.
Guru membagi
wacana/materi tiap siswa
3.
Guru dan siswa
menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang
berperan sebagai pendengar
4.
Pembicara
membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
ringkasannya.
Sementara pendengar:
1.
Menyimak/ mengoreksi/
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
2.
Membantu
mengingat/ menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya
3.
Bertukar peran,
semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya
4.
Kesimpulan
siswa bersama-sama dengan guru.
5.
Penutup
C.
Artikulasi
1.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Guru
menyampaikan materi sebagaimana biasa
3.
Untuk
mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang
4.
Suruhlah
seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan
pasangannya mendengarkan sambil membuat catatan kecil, kemudian bergantian
peran. Begitu pula kelompok lainnya.
5.
Suruh siswa
secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancara dengan teman pasangannya,
sampai sebagian siswa sudah menyampaikan wawancaranya
6.
Guru
mengulang/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
7.
Kesimpulan
D.
Demonstration
Metode ini khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan
1.
Guru
menyampaikan indicator hasil belajar
2.
Guru menyajikan
gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
3.
Menyiapkan
bahan atau alat yang diperlukan
4.
Menunjuk salah
seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai scenario yang disiapkan
5.
Seluruh siswa
memperhatikan demonstrasi dan menganalisa
6.
Tiap siswa atau
kelompok mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan
7.
Guru membuat
kesimpulan
E.
Explicit
Instruction
Pembelajaran langsung (explicit Instruction) khusus
dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan proseduran dan
pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi
selangkah
1.
Menyampaikan
tujuan dan mempersiapkan siswa
2.
Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
3.
Membimbing
pelatihan
4.
Mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik
5.
Memberikan
kesempatan untuk latian lanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar