Pengembangan Teknilogi Informasi (IT)
dalam Pendidikan
Program Pascasarjana
Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB)
Banyuwangi
Tahun akademik 2013/2014
Oleh:
Dr. Kundofir, Dpl.T.Ed., ST., M.Pd
SISTEM INFORMASI
PENDIDIKAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini
persaingan antara sumber daya manusia semakin hari semakin terasa sangat ketat,
hal ini tidak terlepas dari perkembangan dunia yang menuntut tersedianya sumber
daya manusia yang berkualitas.
Kualitas sumber daya manusia salah satunya di tentukan
oleh berapa lama manusia tersebut mengenyam pendidikan formal maupun non
formal, sebab melalui pendidikan manusia akan menjadi tahu dariapa yang mereka
tidak ketahui.
Jejang pendidikan di negara kita sudah sangat memadai
mulai dari Sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, tinggal bagaimana para
peserta didik bersedia mengikuti serta mentaati semua kurikulum yang ada pada
lembaga pendidikan, setelah para peserta didik bersedia untuk didik serta
dibina maka kesiapan lembaga pendidikanlah yang pada akhirnya menentukan
kualitas peserta didiknya setelah mereka selesai mengenyam pendidikan pada
lembaganya masing-masing.
Persaingan antara lembaga pendidikan khususnya sekolah
menengah atas kian hari kian kuat saja, hal ini memaksa sekolah-sekolah yang
ada berlomba-lomba menawarkan pelayanan terbaik bagi calon peserta didiknya.
Persaingan yang
kian menguat tidak akan menjadi masalah besar bagi sekolah-sekolah yang
notabenenya milik pemerintah atau negeri, sebab untuk sekolah negeri mereka mendapatkan
bantuan faslitas dari pemerintah di bandingkan dengan sekolah swasta.
Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi setiap
sekolah dituntut untuk memasukan sistem khususnya sistem informasi
sebagai bagian dari pengelolaan manajemen di sekolah bersangkutan, dengan
masuknya sistem informasi kedalam sekolah diharapkan lulusannya kelak memiliki
keterampilan lain disamping pengetahuan-pengetahuan inti yang mereka dapatkan
selama mengikuti proses pembelajaraan di sekolah.
Masuknya sistem
informasi pada setiap sekolah juga dapat meningkatkan daya saing sekolah
bersangakutan dengan sekolah lain, betapa tidak dengan adanya sistem informasi
segala informasi yang berkaitan dengan sekolah akan mudah dan cepat di akses
bagi mereka yang membutuhkan khususnya calon siswa baru.
Disamping hal tersebut diatas sistem informasi pun
akan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi para pemegang kebijakan di
sekolah untuk mengambil keputusan yang tepat sehingga sedini mungkin kesalahan
akan dapat diminimalisir.
Untuk itulah pada artikel ini
akan membahas berbagai kerancuan yang sering terdengar di berbagai lembaga
pendidikan atau sekolah dan melalui artikel ini diharapkan akan dihasilkan suatu kajian tentang “ SISTEM
INFORMASI PENDIDIKAN ”.
Berdasarkan latar belakang di atas, Mengapa Lembaga
Pendidikan Perlu Sistem Informasi?
B.
Pengertian Sistem Informasi Pendidikan
Sistem
diartikan sebagai suatu kumpulan dari komponen yang saling berkaitan untuk
secara bersama-sama menghasilkan satu tujuan.
Mengenai hirarki pengelompokkannya, dapat dikemukakan
bahwa apabila suatu komponen didalam suatu sistem membentuk sistem sendiri maka
komponen ini dinamakansubsistem dan seterusnya sehingga akan ada nama-nama
modul, submodul,aplikasi dan subaplikasi.
Hirarki ini berlaku relatif, tergantung dari jenjang
manajerial manakah dimulainya.
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang
digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan
untuk melakukan tindakan.
Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan
waktu-nya.
Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder
dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis.
Pengertian informasi dan data berlaku sangat relatif
tergantung pada posisinya terhadap lingkup permasalahannya.
Jenis-jenis informasi dapat dipandang dari 3 segi
yaitu manajerial, sumber dan rutinitasnya.
Pendidikan
dapat diartikan sebagai usaha yang terencana untuk menciptakan suasana belajar
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
suatu kekuata spiritual keagamaan, pengendalian
diri,kepribadian
kecerdasan, sikap
sosial dan ketrampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara.
Manajemen
sistem informasi pendidikan adalah suatu kumpulan dari komponen yang saling
berkaitan yang diatur,dikelola atau dikoordinasikan untuk mengubah data menjadi
informasi guna mencapai tujuan pendidikan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk
sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur
informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi
oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel,
efektif dan efisien.
C.
Mengapa Lembaga Pendidikan Perlu Sistem Informasi?
Tujuan atau
kemajuan Lembaga Pendidikan/sekolah akan bisa tercapai tergantung pada
lingkungan pendidikan tersebut.
Perubahan yang terjadi dilingkungan pendidikan juga
mempengaruhi lembaga pendidikan.
Lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah ekonomi politik dan sosial budaya masyarakat.
Perlunya sistem informasi bagi lembaga pendidikan
yaitu
Pada tahun 2000an hampir tidak ada lembaga pendidikan yang tidak memanfaatkan
media massa untuk mengiklankan lembaga pendidikannya,apalagi menjelang tahun
ajaran baru.
Metode yang digunakan sangat bervariasi,model yang
dipakai juga sangat beraneka ragam.
Yang menarik untuk dikaji,ada perguruan tinggi yang
mempromosikan lembaganya dengan menggunakan model pelawak dan artis ( bukan
seorang ahli atau ilmuwan ).
Lembaga pendidikan tidak bisa lagi dianggap sebagai
lembaga sosial semata,karena di dalam lembaga pendidikan tersebut ada berbagai
kepentingan yang mengharuskan lembaga tersebut tetap eksisi dalam situasi yang
penuh persaingan.
Pada awal tahun 1980an hampir tidak ada sekolah yang
menawarkan lembaganya dengan membebaskan uang gedung,pemberian bea siswa,tetapi
sekarang karena persaingan yang sangat ketat lembaga-lembaga pendidikan
menawarkan berbagai kemudahan bagi calon siswa dan mahasiswa.
Sistem informasi tidak saja menginformasikan apa yang
terjadi di dalam lembaga pendidikan , tetapi juga menyerap informasi dari
lingkungan untuk kepentingan lembaga pendidikan dan masyarakat.
Perubahan lingkungan ini sangat pesat,misalnya
perubahan perundangan, kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi
informasi harus segera direspon oleh lembaga pendidikan kalau lembaga tersebut
tetap ingin eksis
Lembaga pendidikan yang besar melibatkan orang banyak
artinya rentang kendalinya juga semakin meningkat dan pihak ekternal yang
terlibat juga banyak.
Dengan semakin luasnya orang yang berkepentingan
dengan lembaga/organisasi diperlukan sistem informasi yang cepat , tepat ,
relevan , padat,jelas mempunyai daya kuantifikasi dan konsistensi.
Oleh karena itu perlu bantuan teknologi informasi,dan
juga pimpinan memerlukan peringkasan informasi dari masing-masing bagian dalam
rangka pengambilan keputusan.
Manfaat lain dari sistem informasi ini adalah
- Lebih mendekatkan masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan atau sebaliknya mendekatkan sekolah dengan masyarakat di sekitarnya.
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan dan menggalang dukungan dan bantuan masyarakat tehadap program-program lembaga pendidikan.
D. Fungsi-fungsi Dalam Sistem
Informasi
Fungsi utama
informasi menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai
informasi. Informasi yang disampaikan pemakai mungkin merupakan hasil data yang
dimasukan kedalam, dan pengolahan, suatu model keputusan. Akan tetapi , dalam
kebanyakan pengambilan keputusan yang komlpeks, informasi hanya dapat menambbah
kemungkianan kepastian atau mengurangi bermacam – macam pilihan.
Selain itu fungsi informasi adalah memberikan suuatu
dasar kemungkinan untuk mengggapai suatu seleksi kepada pengambil keputusan.
Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang
harus dilakukan, tetapi mengurangi keaneka ragaman dan ketidak pastian untuk
menyebabkan diambilnya suatu keptusan yang baik).
Beberapa informasi dapat berasal dari pengamatan
perseorangan,; berupa informasi lainnya dari percakapan dengan orang – orang
lain dan dari rapat – rapat panitia;beberapa informasi lainnya berasal dari
luar seperti dari majalah, media surat kabar, atau laporan pemerintah ; dan
beberapa lagi mungkin berasal darii system informasi hanya dapat memberikan
sebagiann dari sistem informasi itu sendiri.
Tahap-tahap yang dilalui dalam sistem informasi
adalah
- Tahap masukan
- Tahap pemrosesan atau pengolahan
- Tahap keluaran
Terkait dengan tahap-tahap ini adalah fungsi-fungsi
pengumpulan,pemprosesan data,penyediaan informasi,manajemen data dan
pengendalian data.
Fungsi-fungsi ini sering di sebut sebagai siklus
pemprosesan data yang mentransformasi data dari berbagai sumber menjadi
informasi yang dibutuhkan oleh internal maupun eksternal organisasi.
Pengumpulan data dimulai
dengan penangkapan data ( data capture ) adalah tahap penarikan data ke dalam
sisten.
Langkah selanjutnya adalah mencatat data ( recorder )
pada formulir-formulir yang disebut sebagai dokumen sumber.
Data yang sudak ditangkap mungkin perlu
diabsahkan(divalidasi) untuk memastikan akurasi atau kecepatannya dan
diklasifikasikan untuk dimasukkan dalam kategori-kategori yang telah ditemukan.
Selanjutnya data dapat ditransmisikan /
dipindahkan dari titik tangkapan ke titik pemrosesan.
Data yang sudah dikumpulkan dan diproses
melalui tahap-tahap validasi dan diklasifikasikan kemudian di ringkas dengan
melakukan agregasi terhadap semua kejadian/aktifitas.
Fungsi manajemen data terdiri dari tahap penyimpanan
data , pemutakhiran (updating) data dan pengambilan ulang(retrieving).
Penyimpanan data menempatkan data kedalam arsip atau
base data ( file atau data bases dalam komputer ) , data ini juga bisa di
gunakan sebagai alat bantu perencanaan.
Data dapat disimpan secara permanen / sementara untuk
menunggu proses selanjutnya.
Pemutakhiran data maksudnya menyesuaikan data agar
mencerminkan peristiwa,operasi dan keputusan/kebijakan yang terbaru.
Pengambilan data adalah tahap melakukan akses untuk
updating maupun untuk pemrosesan lebih lanjut menjadi informasi.
Pengendalian data
adalah tahap melindungi dan memastikan ketepatan data,karena data yang masuk ke
pemrosesan bisa salah / hilang selama pemrosesan.
Pengendalian ini dalam langkah penangkapan dan langkah
pemprosesan bisa berupa otorisasi,validasi,verifikasi,review. Pengamanan data
dapat dilakukan dengan laci yang terkunci,password.
Fungsi informasi yang terakhir adalah menyediakan
informasi ke pengguna. Pengguna bisa internal maupun eksternal organisasi.
Informasi bisa data mentah tapi juga bisa data yang sudah diproses/diolah.
Informasi bisa berupa laporan insidental atau laporan
rutin.
E.
Unsur – unsur Dalam Sistem Informasi Yang
Efektif Bagi Lembaga
Pendidikan
Untuk
menentukan jaringan yang efektif bagi suatu sistem informasi manajemen
pendidikan telah di sasarkan pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut:
- Data atau informasi apakah yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan?
- Bilamana data atau informasi itu dibutuhkan oleh lembaga pendidikan?
- Siapa yang membutuhkan informasi tersebut?
- Dimana data atau informasi itu dibutuhkan?
- Dalam bentuk apa data atau informasi itu dibutuhkan?
sumber hidup setiap lembaga pendidikan adalah arus
inteligensi , informasi, dan data. Plasma ini bergerak sepanjang saluran dari
suatu titik ke titik yang lain menuju jaringan unsure – unsure operasi
sekolah/lembaga pendidikan yang saling berhubungan. Arus informasi ini meliputi
data dalam pendidikan, operasi, biaya, langganan, pesaing dan langganan,
sesungguhnya keseluruhan lingkungan intern dan ekstern. Unit – unit arus
mungkin terdapat dalam bentuk panggilan telepon, memo, laporan, formulir,
pertemuan berhadap – hadapan, tanda elektrik atau elektronik, atau setiap media
lainnya yang memindahkan simbul – simbul yang jelas dari suatu tempat
ketempat yang lain dalam sistem.
Pengaturan umpan balik (feed back loop) terdiri
atas saluran – saluran informasi yang menyampaikan masukan yang telah di olah,
operasi dan data keluaran kepada langkah – langkah analis dan keputusan
sehingga rencana dan standar pendidikan dapat dinilai dan petunjuk – petunjuk
kontrol dapat disampaikan kebawah kepada tingkatan – tingkatan operasi
pendidikan.
F.
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem
informasi berbasis computer secara sederhana adalah segala bentuk
penyajian informasi dengan menggunakan media computer
hal ini dilakukan untuk
memudahkan serta kerapihan kearsipan yang mungkin
dapat berguna di kemudian hari.
Syarat berjalannya system informasi berbasisi computer
adalah :
1.
Basic
Data
Data merupakan
input dalam sistem informasi berbasis computer yang
kemudian akan di olah menjadi informasi yang lebih
mudah di fahami oleh pihak lain.
Contoh basic data adalah :
a. Profile Sekolah
b. Data Base Kurikulum
c. Data Base Siswa yang ada
d. Data Base Guru
e. Data Base Nilai
2. Hardware
Hardware atau
perangkat keras merupakan alat yang di gunakan untuk menyimpan data-data yang
akan di oleh menjadi informasi.
Contoh hardware :
a. Monitor
b. CPU
c. Keyboard
d. Mouse
e. Hard Disk
f. Stabilizer
g. UPS
h. Flashdisk
3.
Software
Software atau
perangkat lunak merupakan program yang dapat digunakanuntuk mengolah data.
Contoh software :
a. Microsoft Acces
b. Microsoft Excel
c. Microsoft Word
d. Microsoft Power Point
e. Visual Basic
4.
Operator
Operator adalah
orang yang dapat mengoperasikan computer dan mampu
mengolah data menjadi informasi yang lebih mudah untuk
di fahami.
Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan
elektronik yang mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan
mempunyai sifat seperti kecepan yang tinggi ketelitian, dan kemampuan menyimpan
instruksi – insstruksi untuk memecahkan masalah. Komputer dapat melaksanakan
kebanyakan jenis pengolaahan informasi yang dapat dilakssanakan oleh manusia
dengan lebih cepat dan dengan kesalahan – kesalahan yang lebih sedikit.
Komputer dapat membaca data dari ratusan kartu pons dalam waktu yang sangat
singkat; menyimpan jutaan atau angka untuk kemudian dapat diperoleh kembali
seketika; melaksanakan bermacam perhitungan yang sangat sulit ; menuliss surst
yang telah diprogramkan ; membuat gambar, kurvs, grsfik, dan sebagainya.
Komputer tidak dapat mulai berfikir, membetulkan kesalahannyasendiri,
atau melakukan pengolahan yang sifatnya kreatif. Akan tetapi, kesalahaan
penemuan yang sifatnya rutin dapat deprogram kedalam computer sehingga computer
tersebut dapat memberi peringatan kepada operatornya mengenai kesalahan yang
sedang dibuat.
Kebanyakan computer yang di pakai dalam sim adalah
computer digitall, yang mengolah data dalam bentuk huruf atau angka yang
berlainan, menggunakan line printer, mesin tik, alat pons kartu atau alat pons
pita kertas untuk membuat laporan atau formulir jenis standart. Computer analog
dipergunakan untuk mengolah data yang sifatnya terus- menerus seperti suhu,
tekanan udara, dan informasi mengenai permesinan dan produksi lainnya.
fungsi atau tugas-tugas informasi dapat dilakukan
secara manual dan berbasis komputer.
Secara manual artinya bahwa fungsi-fungsi yang telah
dijelaskan dimuka,dari pengumpulan data sampai menyediakan informasi dilakukan
secara manual.
Berbasis komputer dimaksudkan bahwa sebagian besar
sistem informasi dikerjakan oleh komputer yang disebut computer based system.
Keunggulan sistem informasi yang berbasis komputer
dibanding secara manual adalah sebagai berikut :
Komputer mampu memproses data lebih efektif dibanding
manusia.
Komputer mampu melakukan perhitungan secara
cepat,akurat dan ekspansif,komputer dapat memproses seharian tanpa membuat
kesalahan,tanpa istirahat.
Dalam batas-batas tertentu komputer mampu memproses
transaksi secara murah dari pada dilakukan oleh manusia.
Walaupun komputer biasanya membutuhkan investasi yang
besar pada awal operasinya,namun kecepatan pemprosesan transaksi akan sangat
membantu mengurangi biaya setiap adanya tambahan transaksi.
Komputer merupakan alat pemroses data yang dapat
diandalkan.
Komputer tidak pernah merasa lelah,jemu,emosional
walaupun bekerja seharian.
Komputer mematuhi setiap perintah yang ada dalam
program secara tepat dan konsisten.
Komputer dapat melaksanakan program yang sangat
kompleks dengan tanpa ada kesalahan.
- Komputer mampu menyimpan data lebih padat,karena sistem informasi yang berbasis Komputer data disimpan dala pita magnetic,dan mudah ditemukan / digandakan bila diperlukan.
- Operasionalisasi Komputer lebih efisien dibanding manusia.
Komputer mampu mengintegrasikan siklus dan arsip
pemprosesan transaksi.
Komputer mampu melaksanakan berbagai operasi secara
pararel sehingga meminimalkan beban puncak.
Komputer mampu mengendalikan proses fisik secara
kompleks yang berlangsung dalam hitungan detik.
- Komputer bersama-sama dengan manusia akan mampu menyediakan informasi yang lebih baik bila dibandingkan yang dilakukan oleh manusia.
Informasi akan dapat disajikan lebih tepat
waktu,terperinci dan lebih selektif sesuai dengan kebutuhan.
G.
Alternatif Pemprosesan Dalam Sistem
Informasi
Sistem
informasi yang berbasis komputer pemrosesan dapat dilakukan dengan segera (
immediately ) atau secara periodik ( periodically ).
Pemprosesan dengan segera dapat dengan mudah dilakukan
bila sistemnya tersedia dan sistemnya on-line dan berfungsi terus menerus.
Pemprosesan dengan pendekatan periodik yang lebih
dikenal dengan betch processing,artinya dilakukan Pemprosesan setelah transaksi
/ kejadian dikumpulkan dalam suatu periode tertentu misalnya satu minggu atau
satu bulan.
Pendekatan periodik tidak memerlukan sistem yang
on-line secara terus menerus.
Pendekatan batch lebih cocok dilakukan untuk
transaksi-transaksi / kejadian yang sifatnya rutin.
Langkah yang penting dalam Pemprosesan transaksi /
kejadian rutin adalah posting data dari sebuah batch.
Keuntungan pendekatan Pemprosesan secara periodik
adalah
- Meningkatkan efisiensi pemrosesan terutama ketika batch besar diproses secara bertahap.
- Memungkinkan penggunaan batch total untuk pengendalian yang lebih baik dari sisi keakuratan dan kelengkapan Pemprosesan.
- Penggunaan perangkat lunak dan peranglat keras secara okonomis.
Kelemahan pendekatan Pemprosesan secara periodik
adalah
- Catatan dalam master file tidak up to date,kecuali sesudah dilakukan pemostingan.
- Menunda koreksi kesalahan dalam transaksi dan pemrosesan sampai siklus pemrosesan berikutnya.
- Adanya tahap penyortiran yang merupakan aktifitas yang tidak produktif.
Pendekatan pemrosesan segera atau juga disebut
real-time pro-cessing merupakan pemrosesan masing-masing transaksi/kejadian
dientri dengan menggunakan peralatan on-line dan kemidian diposting sesegera
mungkin dan secara langsung akan berpengaruh terhadap file master yang
berhubungan.
Keuntungan pendekatan segera adalah
- Menyediakan informasi yang up to date.
- Menghilangkan langkah yang tidak perlu yaitu penyortiran dan pencatatan.
Kelemahan pendekatan segera adalah
- Memerlukan perangkat lunak dan keras yang relatif mahal.
- Tidak adanya pengendalian batch total.
- Memerlukan sistem yang kompleks.
- Memerlukan audit yang lebih kompleks dan sulit untuk pemeliharaan.
- Lambatnya pengentrian data.
H.
Pendekatan Data-Base
Informasi
sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data. Oleh karena
itu, sebelum penulis menjelaskan tentang informasi, akan menjelaskan terlebih
dahulu tentang arti data.
Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang berarti
kenyataan, ‘catatan’.
Menurut the liang gie, data atau bahan keterangan
adalah :
hal, peristiwa atau kenyataan lainnya apa pun yang
mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusun keterangan,
pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan. Data adalah ibarat bahan mentah
yang melalui pengolahan tertentu lalu menjadi keterangan (information).
Menurut Gordon b. davis:
(data, bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai
kelompok lambing tidak acak yang menunjukan jumlah – jumlah , tindakan –
tindakan , hal –hal dan sebagainya. Data – data di bentuk dari lambing grafis.
Lambing grafis ini dapat alfa betis, numeric, atau berupa lambing – lambing
kusus seperti*,$,dan ~. Data –data disusun untuk mengolah tujuan – tujuan menjadi
susunan data , susunan kearsipan, dan pusat data atau landasan data.).
Dalam menejemen data dapat digunakan pendekatan yang
berorientasi file maupun pada data-base.
Pendekatan file maksudnya tiap aplikasi program
memelihara sekumpulan file,file-file ini hanya bisa dioperasikan dengan program
aplikasi tertentu.
Pendekatan data-base mempunyai kelemahan-kelemahan :
- Adanya elemen data yang identik dan tersimpan dalam dua atau lebih file,hal ini menyebabkan biaya penyimpanan yang dobel dan bisa menimbulkan data yang tidak taat azas,satu sudah diperbaharui satunya belum.
- Jumlah aktifitas pemprosesan data yang benyak menyita tenaga,aktifitas pemrosesan yang multi file ini akan rumit sehingga bisa menimbulkan kesalahan pemrosesan data.
- Perbaikan kesalahan harus dilakukan secara berkali-kali sesuai dengan data tersebut disimpan dalam berapa file.
- Laporan-laporan khusus sulit untuk dapat dipenuhi dengan pendekatan file.
Pendekatan data-base adalah merupakan perbaikan dari
pendekatan file dimana data diorganisir sedemikian rupa sehingga data dapat
dioperasionalkan dengan berbagai macam program aplikasi.
Pendekatan data-base mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
- Data independen,data terpisah dengan program aplikasi,kelebihan data independen terletak pada kemampuan berubah yang menjadikan sistem lebih mudah,cepat dan lebih murah dari pada file oriented system.
- Data Konsistensi,setiap elemen data mempunyai definisi standar dan konsisten melalui semua aplikasi yang menggunakan elemen data.
- On-time data entry da storage,data merupakan input untuk data base,disimpan pada tempat khusus dan tersedia untuk digunakan melalui bermacam-macam aplikasi dan pemakai.
Hal ini akan menjamin konsistensi data,meminimalkan
persyaratan penyimpanan , mengurangi data entri dan proses pemeliharaan.
- Data Integration,data tersimpan secara terpusat,data dapat digunakan oleh banyak pemakai dan berbagai macam program aplikasi.
- Shared Data Ownership,data menjadi “milik umum” , setiap pemakai hanya menggunakan data sesuai dengan kebutuhannya.
- Centralized Data Management,pemeliharaan dan pengendalian data dilakukan secara terpusat dan biasanya ditangani oleh seorang administrator data base.
Dari uraian di
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
- Manajemen sistem informasi pendidikan adalah suatu kumpulan dari komponen yang saling berkaitan yang diatur,dikelola atau dikoordinasikan untuk mengubah data menjadi informasi guna mencapai tujuan pendidikan.
Juga dapat diartikan suatu system informasi formal
tentang pelaporan, penggolongan, dan penyebaran informasi kepada orang – orang
yang tepat dalam pendidikan. System yang telah maju tidak hanya mengerjakan
mengerjakan fungsi tata usaha, tetapi juga memmberikan bantuan pengambilan
keputusan kepada manajemen pendidikan. Meskipun jarang terjadi , sistem
terprogramnya mampu memonitor dan megarahkan operasi – operasi tertentu tanpa
bantuan manusia.
Sistem informasi harus terus menerus dinilai untuk
menjamin sistem tersebut dapat menyediakkan informasi yang penting bagi
pemakainya.
Dengan semakin luasnya orang yang berkepentingan
dengan lembaga/organisasi diperlukan sistem informasi yang cepat , tepat ,
relevan , padat,jelas mempunyai daya kuantifikasi dan konsistensi.
Oleh karena itu perlu bantuan teknologi informasi,dan
juga pimpinan memerlukan peringkasan informasi dari masing-masing bagian dalam
rangka pengambilan keputusan.
Terdapat perbedaan antara sekolah swasta dengan
sekolah negeri, bagi sekolah negeri untuk mengadakan fasilitas teknologi
informasi mungkin tidak begitu sulit hal ini berbeda dengan sekolah swasta
untuk mengadakan fasilitas teknologi informasi mereka harus cermat dalam
mengalokasikan sumber dana sebab di sekolah swasta tenaga pengajarnya pun lebih
banya guru swasta.
Dalam tahap pelaksanaan Sistem informasi pada lembaga
pendidikan diperlukan pemeliharaan khusus. Sering pelaksana/pegawai memberikan
reaksi negative kepada pengatur informasi yang dipusatkan. Selanjutnya, hakikat
pekerjaan operasi sehari – hari lembaga pendidikan diganti dengan penggunaan
Sistem informasi.
Keberadaan teknologi informasi dirasakan sangan perlu
dan sangat membantu dalam pelaksanaan manajerial sekolah, jika hal ini
dilakukan pihak sekolah akan sangat mudah dalam memberikan informasi kepada
pihak lain atau pihak sekolah akan sangat mudah mengakses informasi yang datangnya
dari luar yang mungkin sangat berguna bagiperkembangan sekolah.
Dengan adanya system infomasi berbasis komputer juga
akan meningkatkan daya saing sekolah juga dapat meningkatkan pelayanan bagi
para peserta didik dilingkungan sekolah bersangkutan.
Sistem informasi yang berbasis komputer pemrosesan
dapat dilakukan dengan segera ( immediately ) atau secara periodik (
periodically ).
Informasi merupakan produk utama system informasi.
Karena informasi mengurangi ketidak pastian, akibatnya ialah bahwa informasi
memberikan bantuan yang penting bagi Pendidikan.
Informasi mempunyai dua fungsi pokok, yakni mengurangi
keanekaragaman dan memberikan umpan balik.
Mutu informasi itu lebih penting dari pada jumlahnya.
Informasi berbeda dalam mutunya disebabkan oleh penyimpanan atau kesalahan.
Penyimpangan mudah penyesuaiannya. Yang menjadi masalah adalah menemukan
penyimpangan tersebut. Keslahan sulit menyesuaikannya.
- Setelah disadari bahwa manajemen sistem informasi sangat penting maka hendaklah lembaga pendidikan mampu meramu sistem informasi yang yang sesuai dengan lembaga pendidikan tersebut agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara maksimal.
- Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca akan lebih dapat mencari tahu tentang informasi pendidikan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tim FKIP-UMS,2004.Manajemen Pendidikan.Surakarta :
Muhammadiyah University Press.
Moekijat,DRS.1986.Pengantar Sistem
Informasi Manajemen.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Siagian,P,Sondang,M.P.A.,Ph.D.1973.Sistem
Informasi.Jakarta : Gunung Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar