Pengembangan Teknilogi Informasi (IT)
dalam Pendidikan
Program Pascasarjana
Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB)
Banyuwangi
Tahun akademik 2013/2014
Oleh:
Dr. Kundofir, Dpl.T.Ed., ST., M.Pd
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN
1.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak
menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang
telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan
dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek
dan dimensi. Demikian halnya dengan teknologi komunikasi yang merupakan peralatan perangkat keras
dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan
individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi (menurut Rogers,1986). Keadaan yang demikian, dimana
sebuah teknologi mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan menjadi
sebuah kenyataan. Misalnya, kalau dahulu orang tidak dapat berbicara dengan
orang lain yang berada di suatu tempat yang berjarak jauh, maka setelah adanya
telepon orang dapat berbicara tanpa batas dan jarak waktu. Dari sinilah, semula
dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis
analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronik
lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini berintegrasi satu dengan lainnya.
Teknologi komunikasi yang telah ada merupakan sebuah jawaban dari adanya
perkembangan zaman. Hal ini terjadi karena semakin berkembang maju sebuah
peradaban manusia maka teknologi pun akan terus mengalami perkembangan untuk
menyelaraskan pola peradaban itu sendiri.
Istilah teknologi informasi mulai populer di akhir
tahun 70-an. Pada masa sebelumnya istilah teknologi informasi biasa disebut
teknologi komputer atau pengolahan data elektronis (electronic data
processing). Teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan
penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software), komputer, komunikasi, dan elektronik digital. Teknologi Informasi
dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini
memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi
kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap
perubahan – perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen
organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Oleh karena itu
sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) TIK, mulai
dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian, perawatan dan
pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di lembaga pemerintahan,
pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan LSM. Sehingga pada
akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik bagi manusia
sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan.
1. Apa yang dimaksud teknologi informasi dan komunikasi?
2. Apa implikasi IT dan
internet?
3. Bagaimana teknologi
informasi dan komunikasi di bidang pendidikan?
4. Apa dampak yang
ditimbulkan dibidang pendidikan?
2. Pengetian Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan
komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti
sendiri. Kata pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat,
mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah
teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip
dan proses penemuan saintifik. Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan
komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan,
manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan
(knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi
hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan secara non verbal menggunakan gerak-gerik
badan atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, atau mengangkat bahu.
Banyak pendapat yang
mendefinisikan teknologi informasi dan komunikasi dengan bahasa yang
berbeda-beda. Australian National Training Authority (ANTA) mendefinisikan
teknologi informasi sebagai pengembangan teknologi dan aplikasi dari komputer
dan teknologi berbasis komunikasi untuk memproses, menyajikan, mengelola data,
dan informasi. Definisi ini mencakup pembuatan hardware dan komponen komputer, pengembangan
software komputer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan komputer,
bersama-sama dengan perlengkapan komunikasi serta pembuatan komponen dan
jasanya. Menurut Oxford English Dictionary edisi ke-2, definisi teknologi
informasi adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software),
termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya termasuk dalam
konteks bisnis atau usaha. Istilah teknologi informasi menjadi bagian dari
kegiatan usaha yang memanfaatkan perangkat elektronik komputer.
3. Perkembangan Teknologi
Komunikasi
Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi
informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah
kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan
teknologi untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik
pembangunan individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi yang saat ini
sangat cepat adalah teknologi komunikasi, yang menghadirkan beragam pilihan
bentuk teknologi dan kecanggihannya. Perkembangan komunikasi itu sendiri
sebenarnya sejalan dengan kehidupan serta keberadaan dari manusia itu sendiri.
Ada empat titik penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia. Menurut
Nordenstreng dan Varis (1973) adalah:
1. Perolehan (aquisition) bahasa yaitu pada saat yang sama dengan lahirnya
manusia.
2. pengembangan seni tulisan berdampingan dengan komunikasi yang
berdasarkan pada bicara. reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan
menggunakan alt pencetak, sehingga
3. memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.
4. munculnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio,
Televisi, sampai dengan satelit.
(dikutip dari Teknologi
Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang &
Perkembangannya, Zulkarimein Nasution. 1989:
hal 15). Sedangkan menurut Alvin Toffler terdapat tiga peradaban dalam
perkembangan dari teknologi itu sendiri yakni, zaman pertanian, zaman
industri dan yang terakhir zaman informasi (dikutip dari Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang &
Perkembangannya, Zulkarimein Nasution.1989: hal 2).
Sebelumnya sekedar menengok kembali, bahwa sebenarnya
teknologi komunikasi itu sendiri telah muncul semenjak Zaman Pra-Sejarah.
Dimana pada waktu itu orang sudah mampu menggunakan bentuk komunikasi. Akan
tetapi bentuknya, masih sangat sederhana. Misalnya bentuk-bentuk sebatas
gerakan alat tubuh, gambar-gambar sebagai bahasa, bunyi-bunyian dari tulang dan
sebagainya. Akan tetapi meskipun demikian, hal tersebut telah dianggap sebagai
sebuah bentuk komunikasi yang sesuai pada saat itu. Perkembangan selanjutnya
telah sedikit mengalami kemajuan yang selangkah lebih baik lagi, misalnya
bentuk komunikasi dalam huruf pictograf yang digunakan oleh bangsa Sumeria,
Hierogliph oleh bangsa Mesir Kuno. Pada masa itu kedua jenis huruf ini juga
sering digunakan ketika raja memberikan peraturan semacam tata tertib bagi
masyarakatnya yang di pasang di tengah-tengah kota dimana bentuknya seperti
bangunan tugu, yang dikenal sebagai UU berbentuk tugu peringatan. Kemajuan dari
teknologi komunikasi dirasakan lebih baik lagi setelah ditemukannya kertas oleh
Bangsa Cina yang terbuat dari serat daun Papyrus. Perkembangan ini bahkan
sampai sekarang ini masih digunakan dan sangat dirasakan manfaatnya bagi umat
manusia. Misalnya kertas digunakan dalam mencetak koran atau surat kabar,
majalah, buku dan lain sebagainya.
Selanjutnya semakin berkembangnya pengetahuan manusia,
maka teknologi komunikasi semakin menjadi lebih baik. Berawal dengan
ditemukannya mesin uap oleh James Watt yang merupakan terbukanya masa Revolusi
Industri, menimbulkan berbagai dampak yang memicu munculnya teknologi-teknologi
lain. Satu langkah yang merupakan sungguh luar biasa, dimana penemuan satu hal
menyebabkan munculnya berbagai hal lain. Penemuan telepon yang ditemukan pada
tahun 1876, merupakan perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan
penerapan konsep analog. Hal tersebut berlangsung sampai sekitar tahun 1960-an.
Dan setelah itu baru mengarah pada konsep digital.
Kemudian perkembangan selanjutnya yakni ditemukannya
faximile yang merupakan pemanfaatan komunikasi dengan memeberikan data yang
mampu dilewatkan melalui media telepon. Demikian halnya dengan perkembangan
komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah ENIAC II. Digunakan pada tahun
1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian
elektronika lampu tabung yang mempunyai berat sebesar 20 ton.(dikutip dari
http://artikel.total.or.id/artikel.php?id=1186&judul=Perkembangan%20Teknologi%20Digital, jack Febrian). Dengan adanya komputer inilah awal
dari teknologi komunikasi dalam konteks digital kemudian berkembang dengan
pesat. Era digital itu sendiri terjadi setelah satelit ditemukan dan di
aktifkan.berbagai macam penemuan yang telah ada sedikit banyak mengubah corak
kehidupan dari masyarakat itu sendiri.
4. Implikasi IT dan
internet Pendidikan
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari
bidang pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis
(NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”. Demikian pula Internet
di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun
cerita yang seru justru muncul di bidang bisnis. Mungkin perlu diperbanyak
cerita tentang manfaat Internet bagi bidang pendidikan. Adanya Internet membuka
sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi
bukan menjadi malasah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi
yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana
kualitasnya?.) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk
mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan dapat
dilakukan dengan menggunakan program khusus (biasanya menggunakan standar
Z39.50, seperti WAIS5), aplikasi telnet (seperti pada aplikasi hytelnet6) atau
melalui web browser (Netscape dan Internet Explorer). Sudah banyak cerita
tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar
informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa
adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu
yang lebih banyak untuk diselesaikan. Kerjasama antar pakar dan juga dengan
mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih
mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui
seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat
dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat
dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun
dengan menggunakan mekanisme file sharring. Bayangkan apabila seorang mahasiswa
di Irian dapat berdiskusi masalah kedokteran dengan seoran pakar di universitas
terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar
atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis
bukan menjadi masalah lagi. Sharring information juga sangat dibutuhkan dalam
bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel).
Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat
digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan
teknologi.
Distance learning dan virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Bahkan tak kurang pakar ekonomi Peter Drucker mengatakan bahwa “Triggered by the Internet, continuing adult education may wll become our greatest growth industry”. (Lihat artikel majalah Forbes 15 Mei 2000.) Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia.
5. Teknologi Komunikasi di
Bidang Pendidikan
Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang
ternyata sangat memberikan dampak luas bagi sebuah peradaban umat manusia di
dalam berbagai cangkupan bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan.
Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan,
Perkembangan teknologi dan komunikasi dalam bidang
pendidikan, Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya ini ada lima pergeseran dalam
proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang
kelas ke tempat di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau
saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus
ke waktu nyata.(dikutip dari http://puskom.man3malang.com/index.php?option=com_conte nt&task=view&id=21&Itemid=26,
Prof. Dr. H. Mohamad Surya). bahwa pergeseran proses pembelajaran yang
mengalami perubahan dari kertas ke “On-Line” ini untuk saat ini telah dapat
dirasakan maupun dilihat keberadaannya ketika sebuah instansi pendidikan
menerapkan sistem komputerisasi. Banyak hal serta manfaat dari keberadaannya
itu. Semisal ketika segala kegiatan yang berbasic pendidikan dapat diakses
secara mudah lewat sebuah jaringan komputer ataupun jaringan internet yang
tentunya hal tersebut berkat adanya satelit yang dioperasikan, maka siswa,
mahasiswa, guru, dosen ataupun seluruh warga dalam lingkup pendidikan tersebut
mampu memperoleh segala informasi yang ingin didapatkan.
Misalnya yang paling mutakhir adalah berkembangnya
“Cyber Teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan media internet. Istilah lain yang poluper saat ini ialah e-learning yaitu sebuah model pembelajaran dengan menggunakan
media teknologi komunikasi (internet). Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu
penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan
luas dengan landasan berdasarkan tiga kriteria diantaranya yaitu :
(1) E-learning
merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi
dan membagi materi atau informasi,
(2) Pengiriman sampai ke
pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang
standar,
(3) Memfokuskan pada
pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran
tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model
pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI
(Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE
(Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing dan sebagainya.
(dikutip dari http ://puskom.man3malang.com/index.php?option=com_conte
t&task=view&id=21&Itemid=26, Prof. Dr. H. Mohamad Surya).
Istilah lain yang lebih popular dari perkembangan
teknologi komunikasi ini yaitu sistem virtual. Dalam hal ini, kegiatan yang
menyangkut komunitas virtual dapat dianggap sebuah hal yang lebih banyak
digunakan dalam lingkungan akademis. Ini tentu dapat mempermudah tingkat
keefektifan dari sebuah sistem pembelajaran, dimana siswa atau mahasiswa dapat
mengakses materi-materi pendidikan secara lebih detail tanpa lewat interaksi
secara langsung (face to face) dengan guru, tentor ataupun dosen yang
bersangkutan. Untuk sekarang ini, banyak contoh lain yang seperti di atas akan
tetapi di luar lingkup sekolah ataupun kampus, misalnya ada lembaga pendidikan
semacam kursus atau bimbingan-bimbingan belajar dengan menggunakan media
komputer (internet) dalam mengakses materi-materinya maupun ujian serta tesnya
lewat internet. Tentunya hal ini merupakan langkah yang maju dalam konteks
pendidikan. Selain perkembangan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan
telah menjamah lingkup sistem pembelajaran dalam bidang akademis, sebenarnya
juga telah merambah pada aspek lain (meskipun masih dalam lingkup pendidikan).
Misalnya dengan adanya komputer, telepon, internet, mesin fotocopy dan segala
perangkat dari sebuah teknologi komunikasi itu sendiri mampu membantu pekerjaan
bagian tata usaha atau bagian-bagian yang lain. Dengan adanya digital library di
perpustakaan instansi pendidikan, orang dapat mengakses buku atau literatur
dengan cepat.
6. Dampak yang ditimbulkan di
bidang pendidikan
2.4.1 Dampak Positif
a. Mengubah peran guru atau dosen
(pengajar) dan siswa atau mahasiswa (peserta didik) dalam pembelajaran. Perubahan peran tersebut diantaranya :
(1) Posisi seorang yang
dulunya sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi,
dan sumber segala jawaban, yang kemudian hanya sebagai fasilitator
pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar.
(2) Dari mengendalikan
dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi memberikan lebih
banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses
pembelajaran.
b. Sementara itu peran siswa
dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu:
(1)Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan
aktif dalam proses pembelajaran
(2)Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi
menghasilkan berbagai pengetahuan
(3)Dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual
menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.
c. Mempercepat sebuah
pekerjaan
d. mampu mengakses
informasi, dimanapun, kapanpun, dan kepada atau siapapun
2.4.2 Dampak Negatif
a. Pelajar
menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya secara berlebih.
Hal ini bisa terjadi ketika para pelajar tidak
mempunyai sikap skeptis serta kritis terhadap sesuatu hal yang baru. Apalagi
dalam konteks dunia maya (internet). Saat mereka tengah aksik berkutat dengan
internet, sebenarnya secara tidak langsung mereka telah masuk di dalam dunia
yang over free. Maka sangatlah penting
adanya kedua sikap yang sangat vital tersebut sebagai benteng maupun filter
dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu, sikap perhatian dari orang
tua juga sangat berperan penting di dalam menanamkan nilai-nilai tentang sebuah
norma maupun agama sebagai landasan.
b. Tindakan
kriminal (Cyber Crime)
Di dalam dunia pendidikan, ini bisa terjadi misalnya
pencurian dokumen atau aset penting tentang sebuah tatanan pendidikan yang
sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai ujian akhir atau negara) dengan
menggunakan media internet. istilahnya, ada oknum yang membobol hal tersebut.
Teknologi dapat menyebabkan tenaga manusia tidak berperan secara baik Dari
perkembangan teknologi komunikasi yang semakin merajalela samapi detik ini,
sedikit banyak pada akhirnya akan berimbas pada pengurangan tenaga kerja
manusia. Ini terjadi karena tenaga manusia tidak lagi efiktif serta efisien
dalam memproduksi sesuatu dalam kapasitas yang banyak. Ketika tenaga kerja
manusia tidak lagi digunakan, maka otomatis akan menyebabkan banyaknya tingkat
pengangguran. Setelah itu tentunya akan menambah tingkat kemiskinan. Dari kemiskinan
tersebut kemudian akan muncul lagi masalah stabilitas keamanan yang kurang
kondusif, karena banyak terjadi tingkat kriminalitas. Maka dapat disimpulkan
bahwa, satu hal yang muncul dalam satu bidang akan memberikan dampaknya pula
terhadap bidang-bidang yang lain. Saling keterkaitan antara satu dengan yang
lain. Begitu pula dalam bidang pendidikan.
c. Menimbulkan sikap yang
apatis pada masing-masing individu, baik bagi pelajar maupun pengajar.
Ini bisa kita lihat misalnya pada sistem pembelajaran
yang bersifat virtual maupun e-learning. Dimana sistem pembelajarannya yang
tidak saling bertemu antara pelajar dengan pengajar. Pelajar yang kurang aktif
dalam sistem pembelajaran tersebut nantinya akan mengaggap cuek terhadap tugas
ataupun materi yang ada, karena mereka merasa tidak diawasi oleh orang
(pengajar) melainkan mereka merasa hanya berhadapan dengan sebuah komputer.
Teknologi sekarang kian mengalami perkembangan yang
sangat pesat dalam segala aspek kehidupan umat manusia. Begitupun juga ketika
kita membicarakan mengenai teknologi komunikasi, maka ini juga telah mengalami
perkembangan. Sedangkan teknologi komunikasi itu sendiri menurut Rogers,1986
adalah peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai
sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling
tukar informasi. Dari yang dahulu pada zaman
primif bentuk komunikasinya masih sangat sederhana, kemudian berkembang dan
terus berkembang hingga akhirnya sampailah pada era digital seperti sekarang
ini. Dari hal tersebut juga dipaparkan bahwa terdapat tiga macam peradaban
menurut Alvin Toffler yakni, zaman pertanian, zaman industri dan yang terakhir
zaman informasi (dikutip dari Teknologi
Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya, Zulkarimein
Nasution). Teknologi komunikasi dalam bidang pendidikan sendiri kini juga
mengalami perubahan yang sangat luar biasa dimana dengan adanya teknologi
komunikasi yang canggih telah membawa banyak sekali dampak yang berarti bagi
perkembangan dunia pendidikan itu sendiri. Dapat dilihat perkembangan tersebut
diantaranya yakni sistem pembelajaran yang bersifat e-learning, serta hal lain yang bersifat teknis misal dengan
adanya komputer, maka memberikan kemudahan pihak instansi pendidikan dalam
pendataan dan lain sebagainya.
Lebih dari itu semua, perkembangan teknologi
komunikasi sendiri pada hakekatnya tetap membawa berbagai dampak yang sangat
luas, baik dampak positif maupun dampak negatif. Ketika dampak positif yang
lebih berperan, maka akan sangat memberikan manfaat dalam kehidupan.
Diantaranya menjadikan pekerjaan menjadi sangat mudah. Sebaliknya, ketika
perkembangan teknologi komunikasi tersebut lebih menampilkan dampak negatifnya,
maka akan muncul masalah baru diantaranya cyber crime dan lain sebagainya. Untuk itu setiap pengguna
teknologi haruslah mempunyai sikap yang kritis serta skeptis terhadap teknologi
komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
jangan lupa bulan depan uts
BalasHapus