EVALUASI PEND DAN PEMBELAJARAN
PASCASARJANA PAI ( BLAMBANGAN BANYUWANGI )
Oleh : Widi Harsono
Pendahuluan
A.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Anda diharapkan dapat :
1. Memahami pentingnya
evaluasi dalam proses belajar mengajar
2. Mengerti hal-hal yang
menjadi obyek evaluasi
3. Mengerti hal tentang
proses evaluasi
4. Merancang evaluasi proses
belajar mengajar
Secara umum , ada 2 macam evaluasi
yang kita kenal, yakni :
1. Evaluasi hasil belajar (
disebut juga evaluasi substantive, atau lebih popular dengan sebutan tes dan pengukuran
hasil belajar ).
2. Evaluasi proses belajar mengajar ( PBM )
disebuut juga evaluasi managerial.
Kedua macam evaluasi tersebut merupakan komponen komponen yang sangat
penting dalam suatu PBM. Evaluasi dipandang penting sebab berbagai masukan yang
diperoleh dari proses evaluasi tersebut dapat dipergunakan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan berbagai komponen yang terdapat dalam suatu PBM.
Informasi ini pada gilirannya akan dipergunakan untuk memperbaiki kualitas PBM
itu sendiri. Dan sebagai tujuan akhirnya, hasil-hasil evaluasi ini akan
bermanfaat untuk mengoptimalkan proses belajar para mahasiswa.
B.
PENTINGNYA EVALUASI
Evaluasi menempati posisi
yang sangat strategis dalam proses belajar mengajar ( PBM ). Sedemikian penting
evaluasi ini sehingga tidak ada satupun usaha untuk memperbaiki mutu PBM yang
dapat dilakukan dengan baik hanya terbatas pada peningkatan kualitas PBM , meskipun manfaat ini adalah manfaat yang
terpenting.
Dalam hal ini setidaknya
ada 3 (tiga ) manfaat evaluasi dalam
PBM :
1.
Memahami sesuatu
Seorang pengajar membutuhkan berbagai informasi
tentang sesuatu agar proses pembelajaran yang akan dilakukannya akan berjalan
secara optimal. Misalnya seorang pengajar membutuhkan informasi yang cukup
tentang calon siswa / mahasiswa yang
akan diajarnya, agar dengan demikian ia mampu menentukan pengetahuan awal ( entry behavior ) yang dimiliki oleh
siswa / Mahasiswa atau hal-hal lain
secara tepat.
Contoh : Pertanyaan evaluasi yang relevan diajukan
antara lain :
( Evaluasi terhadap siswa / mahasiswa ).
a. Apakah siswa / mahasiswa sudah
cukup menguasai beberapa mata kuliahyang menjadi prasyarat mata kuliah yang
saya asuh ini ?
b. Berapa banyak siswa /
mahasiswa yang memiliki cukup fasilitas yang disyaratkan oleh mata kuliah ini ?
c. Bagaimana tingkat motivasi
siswa / mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah ini ?
d. Mengapa mereka mengambil
mata kuliah ini, dan mata kuliah yang lain ?
Seorang pengajar / dosen misalnya,
mungkin juga melakukan evaluasi terhadap keberadaan sarana prasarana yang
dibutuhkan dalam perkuliahan. Dalam hal ini ( Evaluasi terhadap sarana
prasarana perkuliahan ) beberapa contoh pertanyaan evaluasi sarpras .
a. Apakah bahan-bahan yang
dipakai dalam praktek laboraturium nanti sudah tersedia dalam jumlah yang cukup
?
b. Apakah ukuran ruang
kuliah/belajar sebanding dengan jumlah siswa/mahasiswa yang mendaftar dalam
mata kuliah ini ?
c. Apakah saya sebagai siswa
/ mahasiswa akan bertahan dengan
pelajaran / perkuliahan yang acak-acakan dan tak terkontrol ini sampai pada
akhir semester nanti ?
d. Apakah OHT atau sarana proses
pembelajaran yang selama ini digunakan tidak perlu diperbaiki ?
Kadangkala seorang pengajar juga merasa
perlu memahami dirinya sendiri. ( Evaluasi terhadap Dosen misalnya), dapat
mengajukan beberapa pertanyaan seperti berikut :
a. Apakah ada hal-hal yang
perlu saya lakukan untuk meningkatkan diri saya sebagai dosen ?
b. Apakah perkuliahan
berikutnya ini akan sama saja dengan perkuliahan yang sudah saya lakukan selama
15 tahun terakhir ini ?
c. Apakah persiapan saya
dalam smester berikut ini sudah cukup memadai , melihat perkembangan pendidikan
yang sangat pesat ini ?
2.
Membuat keputusan
Yang lebih sering terjadi,
seorang pengajar / dosen melakukan evaluasi PBM hanya setelah perkuliahan
selesai ( diakhir smester ). Inipun tidak ada salahnya dan bahkan sangat
dianjurkan dilakukan untuk kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran / PBM
diperkuliahan berikutnya.
Sebagai contoh pertanyaan
yang biasa diajukan pengajar / dosen adalah :
a. Bagaimana pendapat siswa /
mahasiswa terhadap pembelajaran / PBM
selama satu smester ini ?
b. Apakah PBM /pembelajaran
selama satu smester ini sudah sesuai dengan rencan PBM yang sudah saya buat di
awal smester ?
c. Jika ada perubahan, apakah
bentuk perubahan itu dan mengapa terpaksa berubah ?
d. Apakah tim pengajar dalam
mata kuliah ini telah nekerja dengan baik dan kompak ?
Semua jawaban terhadap
pertanyaan diatas dapat digunakan sebagai masukan untuk membuat keputusan
misalnya : apakah tim pengajar yang sekarang ini ada perlu diperbaiki
formasinya, apakah strategi Pembelajaran yang selama ini dipakai perlu diganti
dengan yang lain , atau apakah cara mengajar dosen perlu diubah.
3.
Meningkatkan kualitas Pembelajaran
/ PBM
Sebagian
atau seluruh hasil evaluasi akhir smester ini biasanya dipergunaka sebagai
bahan renungan evaluasi untuk memperbaiki pembelajaran / PBM diperkjuliahan
berikutnya. Ada beberapa pertanyaan yang penting diajukan adalah :
a. 20% siswa / mahasiswa ternyata gagal lulus ujian dalam mata kuliah
ini, apa penyebabnya ?
b. Sebagian besar siswa /
mahasiswa ( melalui jawaban quesioner ) mengatakan bahwa saya sangat menguasai
materi perkuliahan. Tetapi, sebagian besar dari mereka juga mengatakan bahwa
cara mengajar saya kurang sistimatis. Benarkah kesimpulan mahasiswa ini ? jika
benar , bagian perkuliahan mana yang tidak sistimatis ?
c. Banyak siswa / mahasiswa mengatakan bahwa saya
tidak menggunakan media instruksional dengan baik. Apa yang perlu saya lakukan
untuk memperbaiki keadaan ini ?
C.
OBYEK EVALUASI
Secara lengkap, suatu proses pembelajaran mencakup
3 (tiga) komponen, yaitu : Input ( masukan ), proses dan Output ( keluaran ).
1.
Komponen Input
a. Siswa / mahasiswa ( bagaimana entry behavior yang dimiliki oleh
siswa / mahasiswa )
b. Materi perkjul;iahan (
apakah bahan perkuliahan yang akan digunakan dalam mata kuliah ini cukup
relevan dan up to date ) ?
c. Sarana perkuliahan (
apakah ruang belajar cukup memadai ?
apakah sarpras untuk praktek sudah tersedia ) ?
d. Dosen ( apakah semua
anggota tim pengajar sudah memahami tugas dan kuajiban mereka dalam mata kuliah
ini ) ?
e. Kurikulum ( apakah isi
garis-garis besar Program pembelajaran tidak perlu direvisi ) ?
f. Strtegi perkuliahan (
Strategi apakah yang paling cocok untuk mata kuliah } ?
2.
Komponen Proses
a. Strtegi perkuliahan (
apakah Strategi yang digunakan dalam
mata kuliah ini telah terbukti effektif ) ?
b. Media instruksional (
apakah media yang ada telah dimanfaatkan
secara maksimal ) ?
c. Cara mengajar dosen (
apakah cara mengajar dosen dalam mata kuliah ini telah behasil membantu siswa /
mahasiswa belajar dengan baik ) ?
d. Cara belajar mahasiswa (
apakah cara belajar siswa / mahasiswa dalam mata kuliah ini effektif ) ?.
3.
Komponen Output ( keluaran
)
Obyek evaluasi yang termasuk dalam
komponen output / keluaran adalah : Hasil
Belajar Siswa/mahasisiwa ( Bagaimana
hasil belajar siswa / mahasiswa dalam mata kuliah ini ? ) dalam hal ini ,
evaluasi terhadap komponen terakhir ini lazimnya diperlukan terpisah dari obyek
evaluasi lainnya. Evaluasi terhadap output pembelajaran adalah evaluasi hasil
belajar siswa / mahasiswa dan lazim disebut sebagai “ Tes dan pengukuran hasil belajar “
D.
PROSES EVALUASI
Tidak ada suatu proses evaluasi yang
cocok untuk segala situasi dan kebutuhan, tapi secara umum , ada beberapa
tahapan yang hampir selalu dilalui dalam suatu proses evaluasi, langkahnya sbb
:
1. Penentuan tujuan evaluasi
2. Design evaluasi
3. Pengembangan instrumen
4. Pengumpulan
5. Analisis dan interpretasi
data, yang semua langkah ini selalu ditutup dengan kegiatan tindak lanjut.
BAGAN
LANGKAH PROSES EVALUASI
1 2 3 4 5 6
.
Mengapa eva - Pendekatan mo –Kesesuaian ins - Sifat data kuan -Proses data se -Hasil evaluasi
luasi ini diada del evaluasi apa trument
dgn
titatif
? kualita cara manual a- ini untuk apa
kan ? yg akan dipakai jenis
data yg- tif
? tau
dg kompu - -Apakah hasil
-Siapa yg menja dicari ? - Data sudah ter ter ? evaluasi sdh
Di evaluator ? -Perlu
uji coba sedia tertulis ? -Siapa
yg mem- obyektif dan
-Jadwal evaluasi instrument ? -Siapa responden baca dan me -
absah ?
-Teknik dan Ins nya
? nafsirkan
hsl
trumen pengum -Dimana data
ter evaluasi ?
pulan data ? sedia ?
- Anggaran ?
-Kapan pengumpu-
lan data dilaku –
Kan ?
Tahap
Pertama : PENENTUAN TUJUAN EVALUASI
Formulasi
tujuan ini tidak harus selalu berbentuk pernyataan, tetapi bisa juga dalam
bentuk pertanyaan. Yang penting tujuan itu harus jelas sedemikian rupa sehingga
tujuan itu mampu menjelaskan dirinya sendiri. Dalam bahasa yang lebih teknis,
tujuan itu harus dijabarkan dalam bahasa dan langkah operasional sehingga mudah
difahami, dilaksanakan dan diukur.
Contoh
Tujuan evaluasi :
1.
Bagaimana persepsi siswa / mahasiswa terhadap
kemampuan dosen dalam hal menyelenggarakan PBM ?
2.
Menurut mahasiswa dan rekan-rekan dosen, apakah
media yang saya gunakan dalam PBM selama ini sudah sesuai dengan kebutuhan ,
serta efektif dan effisien ?
3.
Evaluasi ini tujuannya untuk mengukur efektifitas
metode diskusi kelompok yang telah digunakan dalam beberapa minggu smester ini.
4.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk mencarimasukan
dari administrator, rekan dosen dan mahasiswa tentang masalah-masalah yang
biasa muncul dalam kegiatan KKN dll.
5.
Menggali masukan dari mahasiswa yang berasal dari kelas yang
berbeda, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan apakah metode tutorial
individual yang selama ini saya gunakan bisa dipakai terus apa sebaliknya.
Untuk memudahkan pekerjaan, ada baiknya kita membuat suatu
matriks yang berisi informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan tahap
penentuan tujuan evaluasi ini, contoh matriks yang dimaksud sebagai berikut:
Contoh :
Rencana Evaluasi PBM
No.
|
Informasi
yg dibutuhkan
|
Indikator
|
1.
|
Persepsi
siswa / mahasiwa terhadap kemampuan
dosen / pengajar dalam PBM
|
1.1.
Penguasaan
pengajar / dosen terhadap materi kuliah
1.2.
Kemampuan
pengajar / dosen dalam menjelaskan
1.3.
Kemampuan
pengajar / dosen dalam bertanya
1.4.
Kemampuan
pengajar / dosen berdialog dengan mahasiswa
|
2.
|
Kualitas materi prkuliahan atau bahan ajar yang
diberikan
|
2.1.
Kemutakhiran bahan ajar / bacaan
2.2.
Sistimatika urutan materi kuliah
2.3.
Mutu tugas / latihan
2.4.
Mutu soal-soal ujian
|
Tahap
Kedua : DESAIN EVALUASI
Bila tujuan evaluasi sudah ditentukan, maka tahap
berikut adalah
perancangan ( desain ) evaluasi mulai
dilakukan. Pada tahap ini ada 2 (dua) hal yang ditentukan , yakni Pendekatan evaluasi dan Siapa yang akan melakukan evaluasi. Pada
tahap kedua ini waktu penjadwalan pelaksanaan evluasi , strategi ( teknik dan
instrument untuk mengumpulkan data), serta anggaran yang dibutuhkan perlu
ditetapkan/ dirancang terlebih dahulu, Matriks rencana evaluasi tersebut
dibawah ini :
Contoh : Rencana Evaluasi PBM
No
|
Informaasi yang
dibutuhkan
|
Indikator
|
Metode
Teknik
|
Instrumen
|
Responden
|
waktu
|
1.
2.
|
Persepsi
mhs thdp kemampuan dosen dalam PBM
Kualitas
Materi bahan ajar
|
1.1.
Penguasaan dosen thd materi kuliah
1.2.
Kemampuan dosen dlam menjlaskan
1.3.
Kemampuan dosen dalam bertanya
1.4.
Kemampuan dosen berdialog dgn mhs.
2.1 Kemutakhiran
bahan bacaan
2.2.
Sistimatika
urutan materi
kuliah
2.3.
mutu tugas /
Latihan
2.4. mutu soal-soal
ujian
|
wawancara
Observasi
Reviu
dokumen
Idem
Reviu
dokumen
Analisis
soal
|
Kuesioner
Pedoman
Observasi / kuesioner
Pedoman
revie dokmn
Idem
Pedoman
reviu
Pedoman
analisis
|
Mahasiswa
mahasiswa
Rekan
dosen
Idem
Rekan
dosen dan mhs
Dosen
ybs, rekan dosen dan mhs
|
Prtemuan III
Tengah
dan akhir smester
Awal
smester
Idem
Tengah
dan akhir smster
Tengah
dan akhir smster
|
Tahap
Ketiga : PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI
Tahap berikutnya
adalah membuat instrumennya,kita harus sudah mulai mengidentifikasiberbagai
pertanyaan yang siap dijawab/diisi oleh responden. Untuk itu perlu ditegaskan
bahwa semua pertanyaan yang akan dibuat harus konsisten dengan informasi yang
dibutuhkan serta indikator yang sudah ditentukan sebelumnya. Juga perlu
diperhatikan , berbagai pertanyaan tersebut harus sesuai dengan teknik dan
instrument pengumpulan datanya.
Sekedar contoh beberapa pertanyaan untuk pengumpulan data
evaluasi sbb :
Informasi
yang dibutuhkan
|
Indikator
|
Pertanyaan
|
1. Persepsi mhs thd kemampuan dosen dalam PBM
2. Kualitas materi perkuliahan
/ bahan ajar
|
1.1. Penguasaan dosen thd
materi kuliah
1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan
1.3. Kemampuan dosen dalam
bertanya
1.4. Kemampuan dosen dalam
berdialog
2.1. Kemutakhiran bahan
bacaan
2.2. Sistimatika urutan materi
kuliah
2.3. Mutu tugas / latihan
2.4. Mutu soal-soal ujian
|
1.1.1.
Pengetahuan dosen ttg materi perkuliahan, 1 2
3 4 5
1.1.2. Pembahasan dosen terhadap
materi
1
2 3 4
5
1.2.1.
Kemampuan
dosen dalam :
Menjelaskan 1
2 3 4
5
1.3.1. bertanya 1
2 3
4 5
1.4.1. Berdialog 1
2 3
4 5
2.1.1. Apakah bahan bacaan yang
dipakai dosen cukup mutakhir ( up to date ) ?, jelaskan jawaban anda.
2.2.1.
Apakah materi perkuliahan sudah tersusun dengan baik ? jelaskan jawaban anda.
2.3.1.
Apakah tugas/latihan yang diberikan dosen sudah konsisten ? Jelaskan jawaban
anda.
2.4.1.
Bagaimana tingkat kesulitan soal ujian yang diberikan dosen ? Jelaskan
jawaban anda.
|
Tahap Keempat : PENGUMPULAN DATA
Data atau informasi bisa terkumpul apabila sumber informasi itu mau
memberikan informasinya kepada evaluator. Hal ini tergantung jenis informasi
yang hendak dikumpulkan . ada informasi
deskriptif berupa peraturan-
peraturan, kebijakan, rencana dll. Ada juga informasi yang bersifat judgemental ( penilaian )
misalnya, pendapat, kepercayaan, nilai nilai yang dianut, dsb.
Untuk
mempermudah proses pengumpulan data , beberapa hal yang harus dicheq kembali
antara lain : Responden ( siapa yang akan menjadi respondennya ? ), Instrumen ( apakah instrument sudah sejalan dengan
tujuan evaluasinya ? ), tempat dan waktu ( apakah tempat dan waktunya sudah
ditentukan ? )
Tahap Kelima : ANALISIS
DAN INTERPRETASI DATA
Langkah
berikutnya adalah menganalisis dan menafsirkan data yang terkumpul, jika
analisis sangat sederhana , maka analisis dan interpretasi data juga akan
sangat sederhana. Dan sebaliknya jika masalah cukup rumit, sedang sarana
prasarana kurang tersedia, maka proses analisis ini mungkin akan memakan waktu
yang lama karena semua perhitungan harus dikerjakan secara manual. Maka dalam
hal ini peran seorang evaluator adalah beda tipis dengan seorang dokter atau
akuntan yang mempunyai kewajiban-kewajiban moral dank ode etik yang harus
dipatuhi.
Tahap Keenam : TINDAK
LANJUT
Sedikitnya
ada 3 (tiga) hal yang dapat dilakukan setelah evaluasi selesai dilaksanakan
yakni :
1. Melaporkan hasil evaluasi
Jika hasil evaluasi itu harus dilaporkan ,
maka harus ditentukan bagaimana dan kepada siapa hasil itu dilaporkan. Proses
ini tidak selalu mudah dilakukan.
2. Mengambil keputusan instruksional
Misalnya saja : jika hasil evaluasi
menunjukkan bahwa suatu methode pembelajaran mengambil tindakan tertentu tidak
efektif, maka evaluator seyogyanya mengambil tindakan yang perlu untuk
memperbaiki kekurangan yang ada.
3. Mengadakan meta evaluasi
Akhirnya evaluasipun perlu dievaluasi,
evaluasi seperti hal inilah yang disebut Meta evaluasi. Dari semua langkah
dalam proses evaluasi, langkah terakhir inilah jarang sekali dilakukan. Dalam
banyak hal proses evaluasi dianggap selesai jika hasil evaluasi telah
dilaporkan. Meta evaluasi baru terpikirkan bila terdapat hasil hasil evaluasi
yang dirasa aneh dan tidak sesuai dengan harapan.
E. SIMPULAN
Di Indonesia, evaluasi pendidikan belum
begitu populair , karena ada beberapa sebab , mengapa terjadi :
1.
Kata evaluasi itu sendiri dalam satu dan hal lain
mungkin masih dianggap mempunyai konotasi negative dan terkesan upaya
mencari-cari kesalahan orang lain.
2.
Secara historis , proses evaluasi dalam dunia
pendidikan belum menjadi bagian integral dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Kenapa ? jika program evaluasi itu gagal atau berhasil , tidak
banyak yang kita ketahui , kenapa atau apa yang menyebabkan program itu gagal
atau berhasil.
3.
Belum banyak evaluator yang benar-benar
kompeten dalam bidangnya. Apapun
alasannya, ketidak populaeran evaluasi
pendidikan ini cepat atau lambat harus diakhiri. Tapi peran evaluasi sangat
penting, karena tanpa evaluasi kita tidak akan banyak belajar dari proses itu.
Daftar
Pustaka
1.
House, E.R. ( 1987 ) Assumptions Underlying Evaluation Models
dalam Madaus.
2.
Madaus G.F.et al. ( 1987 ) Evaluation Models Viewpoints on Educational
and human
service Evaluation. Boston : kluwer-
Nijhoff
Publishing.
3.
Stufflebeam D. & Webster, W ( 1987 ) An Analysis of Alternative
Approaches to
Evaluation, dalam Madaus.
4. Prasetyo
Irawan, Evaluasi Proses Belajar Mengajar
buku 2.10 AA
( Applied Approach
)
Pusat antar Universitas untuk
peningkatan
dan pengembangan aktivitas
instruksional thn 2001
dikeluarkan oleh Dirjendikti.
EVALUASI
PENDIDIKAN
DAN PEMBELAJARAN
oleh
widi
harsono
PROGRAM
PASCASARJANA
SEKOLAH
TINGGI ISLAM BLAMBANGAN
( STIB BANYUWANGI ) 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar