POST

Rabu, 15 Januari 2014

MATERI KULIAH Prof. Widi Harsono



EVALUASI PEND DAN PEMBELAJARAN
PASCASARJANA PAI  ( BLAMBANGAN BANYUWANGI )
Oleh : Widi Harsono

  Pendahuluan  
                                                                                             
A.  TUJUAN INSTRUKSIONAL
          Anda diharapkan dapat :
1.     Memahami pentingnya evaluasi dalam proses belajar mengajar
2.    Mengerti hal-hal yang menjadi obyek evaluasi
3.    Mengerti hal tentang proses evaluasi
4.    Merancang evaluasi proses belajar mengajar


          Secara umum , ada 2 macam evaluasi yang kita kenal, yakni :
1.     Evaluasi hasil belajar ( disebut juga evaluasi substantive, atau lebih  popular dengan sebutan tes dan pengukuran hasil belajar ).
2.     Evaluasi proses belajar mengajar ( PBM ) disebuut juga evaluasi managerial.

             Kedua macam evaluasi tersebut merupakan komponen komponen yang sangat penting dalam suatu PBM. Evaluasi dipandang penting sebab berbagai masukan yang diperoleh dari proses evaluasi tersebut dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan berbagai komponen yang terdapat dalam suatu PBM. Informasi ini pada gilirannya akan dipergunakan untuk memperbaiki kualitas PBM itu sendiri. Dan sebagai tujuan akhirnya, hasil-hasil evaluasi ini akan bermanfaat untuk mengoptimalkan proses belajar para mahasiswa.


B.  PENTINGNYA EVALUASI
Evaluasi menempati posisi yang sangat strategis dalam proses belajar mengajar ( PBM ). Sedemikian penting evaluasi ini sehingga tidak ada satupun usaha untuk memperbaiki mutu PBM yang dapat dilakukan dengan baik hanya terbatas pada peningkatan kualitas PBM  , meskipun manfaat ini adalah manfaat yang terpenting.



Dalam hal ini setidaknya ada 3 (tiga ) manfaat evaluasi dalam PBM  :
1.  Memahami sesuatu
Seorang pengajar membutuhkan berbagai informasi tentang sesuatu agar proses pembelajaran yang akan dilakukannya akan berjalan secara optimal. Misalnya seorang pengajar membutuhkan informasi yang cukup tentang calon siswa / mahasiswa  yang akan diajarnya, agar dengan demikian ia mampu menentukan pengetahuan awal ( entry behavior ) yang dimiliki oleh siswa / Mahasiswa atau hal-hal  lain secara tepat.

Contoh : Pertanyaan evaluasi yang relevan diajukan antara lain :
( Evaluasi terhadap siswa / mahasiswa ).
a.    Apakah siswa / mahasiswa sudah cukup menguasai beberapa mata kuliahyang menjadi prasyarat mata kuliah yang saya asuh ini ?
b.    Berapa banyak siswa / mahasiswa yang memiliki cukup fasilitas yang disyaratkan oleh mata kuliah ini ?
c.    Bagaimana tingkat motivasi siswa / mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah ini ?
d.    Mengapa mereka mengambil mata kuliah ini, dan mata kuliah yang lain ?

           Seorang pengajar / dosen misalnya, mungkin juga melakukan evaluasi terhadap keberadaan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam perkuliahan. Dalam hal ini ( Evaluasi terhadap sarana prasarana perkuliahan ) beberapa contoh pertanyaan evaluasi sarpras .
a.    Apakah bahan-bahan yang dipakai dalam praktek laboraturium nanti sudah tersedia dalam jumlah yang cukup ?
b.    Apakah ukuran ruang kuliah/belajar sebanding dengan jumlah siswa/mahasiswa yang mendaftar dalam mata kuliah ini ?
c.    Apakah saya sebagai siswa / mahasiswa  akan bertahan dengan pelajaran / perkuliahan yang acak-acakan dan tak terkontrol ini sampai pada akhir semester nanti ?
d.    Apakah OHT atau sarana proses pembelajaran yang selama ini digunakan tidak perlu diperbaiki ?


    

      Kadangkala seorang pengajar juga merasa perlu memahami dirinya sendiri. ( Evaluasi terhadap Dosen misalnya), dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti berikut :
a.    Apakah ada hal-hal yang perlu saya lakukan untuk meningkatkan diri saya sebagai dosen ?
b.    Apakah perkuliahan berikutnya ini akan sama saja dengan perkuliahan yang sudah saya lakukan selama 15 tahun terakhir ini ?
c.    Apakah persiapan saya dalam smester berikut ini sudah cukup memadai , melihat perkembangan pendidikan yang sangat pesat ini ?


2.  Membuat keputusan
                Yang lebih sering terjadi, seorang pengajar / dosen melakukan evaluasi PBM hanya setelah perkuliahan selesai ( diakhir smester ). Inipun tidak ada salahnya dan bahkan sangat dianjurkan dilakukan untuk kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran / PBM diperkuliahan berikutnya.
Sebagai contoh pertanyaan yang biasa diajukan pengajar / dosen adalah :
a.    Bagaimana pendapat siswa / mahasiswa terhadap  pembelajaran / PBM selama satu smester ini ?
b.    Apakah PBM /pembelajaran selama satu smester ini sudah sesuai dengan rencan PBM yang sudah saya buat di awal smester ?
c.    Jika ada perubahan, apakah bentuk perubahan itu dan mengapa terpaksa berubah ?
d.    Apakah tim pengajar dalam mata kuliah ini telah nekerja dengan baik dan kompak ?

                   Semua jawaban terhadap pertanyaan diatas dapat digunakan sebagai masukan untuk membuat keputusan misalnya : apakah tim pengajar yang sekarang ini ada perlu diperbaiki formasinya, apakah strategi Pembelajaran yang selama ini dipakai perlu diganti dengan yang lain , atau apakah cara mengajar dosen perlu diubah.   





3.  Meningkatkan kualitas Pembelajaran / PBM
Sebagian atau seluruh hasil evaluasi akhir smester ini biasanya dipergunaka sebagai bahan renungan evaluasi untuk memperbaiki pembelajaran / PBM diperkjuliahan berikutnya. Ada beberapa pertanyaan yang penting diajukan adalah :
a.    20% siswa / mahasiswa  ternyata gagal lulus ujian dalam mata kuliah ini, apa penyebabnya ?
b.    Sebagian besar siswa / mahasiswa ( melalui jawaban quesioner ) mengatakan bahwa saya sangat menguasai materi perkuliahan. Tetapi, sebagian besar dari mereka juga mengatakan bahwa cara mengajar saya kurang sistimatis. Benarkah kesimpulan mahasiswa ini ? jika benar , bagian perkuliahan mana yang tidak sistimatis ?
c.     Banyak siswa / mahasiswa mengatakan bahwa saya tidak menggunakan media instruksional dengan baik. Apa yang perlu saya lakukan untuk memperbaiki keadaan ini ?

C.  OBYEK EVALUASI
Secara lengkap, suatu proses pembelajaran mencakup 3 (tiga) komponen, yaitu : Input ( masukan ), proses dan Output ( keluaran ).
1.  Komponen Input
a.    Siswa / mahasiswa  ( bagaimana entry behavior yang dimiliki oleh siswa / mahasiswa )
b.    Materi perkjul;iahan ( apakah bahan perkuliahan yang akan digunakan dalam mata kuliah ini cukup relevan dan up to date ) ?
c.    Sarana perkuliahan ( apakah ruang belajar cukup memadai  ? apakah sarpras untuk praktek sudah tersedia ) ?
d.    Dosen ( apakah semua anggota tim pengajar sudah memahami tugas dan kuajiban mereka dalam mata kuliah ini ) ?
e.    Kurikulum ( apakah isi garis-garis besar Program pembelajaran tidak perlu direvisi ) ?
f.    Strtegi perkuliahan ( Strategi apakah yang paling cocok untuk mata kuliah } ?






2.  Komponen Proses
a.    Strtegi perkuliahan ( apakah Strategi yang digunakan  dalam mata kuliah ini telah terbukti effektif ) ?
b.    Media instruksional ( apakah media yang ada  telah dimanfaatkan secara maksimal ) ?
c.    Cara mengajar dosen ( apakah cara mengajar dosen dalam mata kuliah ini telah behasil membantu siswa / mahasiswa belajar dengan baik ) ?
d.    Cara belajar mahasiswa ( apakah cara belajar siswa / mahasiswa dalam mata kuliah ini effektif ) ?.
    
3.  Komponen Output ( keluaran )
       Obyek evaluasi yang termasuk dalam komponen output / keluaran adalah : Hasil Belajar Siswa/mahasisiwa  ( Bagaimana hasil belajar siswa / mahasiswa dalam mata kuliah ini ? ) dalam hal ini , evaluasi terhadap komponen terakhir ini lazimnya diperlukan terpisah dari obyek evaluasi lainnya. Evaluasi terhadap output pembelajaran adalah evaluasi hasil belajar siswa / mahasiswa dan lazim disebut sebagai “ Tes dan pengukuran hasil belajar “


D.  PROSES EVALUASI
      Tidak ada suatu proses evaluasi yang cocok untuk segala situasi dan kebutuhan, tapi secara umum , ada beberapa tahapan yang hampir selalu dilalui dalam suatu proses evaluasi, langkahnya sbb :
1.     Penentuan tujuan evaluasi
2.    Design evaluasi
3.    Pengembangan instrumen
4.    Pengumpulan
5.    Analisis dan interpretasi data, yang semua langkah ini selalu ditutup dengan kegiatan tindak lanjut.






BAGAN 
LANGKAH PROSES EVALUASI




 









1                   2                   3                      4                      5                  6
. Mengapa eva    - Pendekatan mo  –Kesesuaian ins   - Sifat data kuan  -Proses data se  -Hasil evaluasi
  luasi ini diada    del evaluasi apa   trument  dgn      titatif ? kualita   cara manual a-    ini untuk apa
  kan ?                 yg akan dipakai    jenis data yg-      tif ?                     tau dg kompu -  -Apakah hasil
                       -Siapa yg menja     dicari ?             - Data sudah ter       ter ?                    evaluasi sdh
                        Di evaluator ?      -Perlu uji coba      sedia tertulis ?    -Siapa yg mem-    obyektif dan
                       -Jadwal evaluasi   instrument ?     -Siapa responden     baca dan me -    absah ?
                       -Teknik dan Ins                                 nya ?                      nafsirkan hsl
                         trumen pengum                               -Dimana data ter    evaluasi ?
                         pulan data ?                                    sedia ?
                       - Anggaran ?                                    -Kapan pengumpu-
                                                        lan data dilaku –
                                                        Kan ?














Tahap Pertama   :   PENENTUAN TUJUAN EVALUASI
Formulasi tujuan ini tidak harus selalu berbentuk pernyataan, tetapi bisa juga dalam bentuk pertanyaan. Yang penting tujuan itu harus jelas sedemikian rupa sehingga tujuan itu mampu menjelaskan dirinya sendiri. Dalam bahasa yang lebih teknis, tujuan itu harus dijabarkan dalam bahasa dan langkah operasional sehingga mudah difahami, dilaksanakan dan diukur.

Contoh Tujuan evaluasi :
1.       Bagaimana persepsi siswa / mahasiswa terhadap kemampuan dosen dalam hal menyelenggarakan PBM ?
2.      Menurut mahasiswa dan rekan-rekan dosen, apakah media yang saya gunakan dalam PBM selama ini sudah sesuai dengan kebutuhan , serta efektif dan effisien ?
3.      Evaluasi ini tujuannya untuk mengukur efektifitas metode diskusi kelompok yang telah digunakan dalam beberapa minggu smester ini.
4.      Tujuan evaluasi ini adalah untuk mencarimasukan dari administrator, rekan dosen dan mahasiswa tentang masalah-masalah yang biasa muncul dalam kegiatan KKN dll.
5.      Menggali masukan dari  mahasiswa yang berasal dari kelas yang berbeda, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan apakah metode tutorial individual yang selama ini saya gunakan bisa dipakai terus apa sebaliknya.

Untuk memudahkan pekerjaan, ada baiknya kita membuat suatu matriks yang berisi informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan tahap penentuan tujuan evaluasi ini, contoh matriks yang dimaksud  sebagai berikut:
          




Contoh : Rencana Evaluasi PBM

No.
Informasi yg dibutuhkan
Indikator
1.
Persepsi siswa / mahasiwa terhadap kemampuan  dosen / pengajar  dalam PBM
1.1.         Penguasaan pengajar / dosen terhadap materi kuliah
1.2.        Kemampuan pengajar / dosen dalam menjelaskan
1.3.        Kemampuan pengajar / dosen dalam bertanya
1.4.        Kemampuan pengajar / dosen berdialog dengan mahasiswa

2.     
Kualitas materi prkuliahan atau bahan ajar yang diberikan 
2.1.        Kemutakhiran bahan ajar / bacaan
2.2.       Sistimatika urutan materi kuliah
2.3.       Mutu tugas /  latihan
2.4.       Mutu soal-soal ujian



Tahap Kedua   :      DESAIN EVALUASI
Bila tujuan evaluasi sudah ditentukan, maka tahap berikut adalah
                        perancangan ( desain ) evaluasi mulai dilakukan. Pada tahap ini ada 2 (dua) hal yang ditentukan , yakni Pendekatan evaluasi dan Siapa yang akan melakukan evaluasi. Pada tahap kedua ini waktu penjadwalan pelaksanaan evluasi , strategi ( teknik dan instrument untuk mengumpulkan data), serta anggaran yang dibutuhkan perlu ditetapkan/ dirancang terlebih dahulu, Matriks rencana evaluasi tersebut dibawah ini :







Contoh : Rencana Evaluasi PBM

No
Informaasi yang dibutuhkan
Indikator
Metode
Teknik
Instrumen
Responden
waktu
1.















2.
Persepsi mhs thdp kemampuan dosen dalam PBM











Kualitas Materi bahan ajar
1.1.          Penguasaan dosen thd materi kuliah
1.2.          Kemampuan dosen dlam menjlaskan
1.3.          Kemampuan dosen dalam bertanya
1.4.          Kemampuan dosen berdialog dgn mhs.

2.1  Kemutakhiran
      bahan bacaan
2.2. Sistimatika
      urutan materi
      kuliah
2.3. mutu tugas /
      Latihan


2.4.  mutu soal-soal
      ujian
wawancara






Observasi







Reviu dokumen

Idem

Reviu dokumen


Analisis soal
Kuesioner






Pedoman Observasi / kuesioner





Pedoman revie dokmn

Idem

Pedoman reviu


Pedoman analisis
Mahasiswa






mahasiswa







Rekan dosen


Idem

Rekan dosen dan mhs


Dosen ybs, rekan dosen dan mhs
Prtemuan  III





Tengah dan akhir smester





Awal smester

Idem

Tengah dan akhir smster

Tengah dan akhir smster











Tahap Ketiga   :     PENGEMBANGAN INSTRUMEN  EVALUASI
        Tahap berikutnya adalah membuat instrumennya,kita harus sudah mulai mengidentifikasiberbagai pertanyaan yang siap dijawab/diisi oleh responden. Untuk itu perlu ditegaskan bahwa semua pertanyaan yang akan dibuat harus konsisten dengan informasi yang dibutuhkan serta indikator yang sudah ditentukan sebelumnya. Juga perlu diperhatikan , berbagai pertanyaan tersebut harus sesuai dengan teknik dan instrument pengumpulan datanya.

Sekedar contoh beberapa pertanyaan untuk pengumpulan data evaluasi sbb :

Informasi yang dibutuhkan
Indikator
Pertanyaan
1.   Persepsi mhs thd kemampuan dosen dalam PBM









2. Kualitas materi perkuliahan / bahan ajar


1.1.   Penguasaan dosen thd materi kuliah


1.2.  Kemampuan  dosen dalam menjelaskan

1.3.  Kemampuan dosen dalam bertanya

1.4.  Kemampuan dosen dalam berdialog

2.1.  Kemutakhiran bahan
bacaan


2.2. Sistimatika urutan materi kuliah

2.3. Mutu tugas / latihan


2.4. Mutu soal-soal ujian
1.1.1.      Pengetahuan  dosen ttg materi perkuliahan,                     1     2     3     4     5
1.1.2.     Pembahasan dosen terhadap materi  
            1     2     3     4     5
1.2.1.     Kemampuan dosen dalam :
Menjelaskan       1    2     3     4     5

1.3.1.   bertanya            1     2     3     4     5


1.4.1.     Berdialog            1     2     3    4     5 


2.1.1.      Apakah bahan bacaan yang dipakai dosen cukup mutakhir ( up to date ) ?, jelaskan jawaban anda.

2.2.1. Apakah materi perkuliahan sudah tersusun dengan baik ? jelaskan jawaban anda.

2.3.1. Apakah tugas/latihan yang diberikan dosen sudah konsisten ? Jelaskan jawaban anda.

2.4.1. Bagaimana tingkat kesulitan soal ujian yang diberikan dosen ? Jelaskan jawaban anda.




Tahap Keempat :  PENGUMPULAN DATA
                               Data atau informasi bisa terkumpul apabila sumber informasi itu mau memberikan informasinya kepada evaluator. Hal ini tergantung jenis informasi yang hendak dikumpulkan . ada informasi deskriptif  berupa peraturan- peraturan,  kebijakan,  rencana dll. Ada juga informasi yang bersifat judgemental ( penilaian ) misalnya, pendapat, kepercayaan, nilai nilai yang dianut, dsb.
                             Untuk mempermudah proses pengumpulan data , beberapa hal yang harus dicheq kembali antara lain : Responden ( siapa yang akan menjadi respondennya ? ), Instrumen  ( apakah instrument sudah sejalan dengan tujuan evaluasinya ? ), tempat dan waktu ( apakah tempat dan waktunya sudah ditentukan ? )

Tahap Kelima  :  ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
                                 Langkah berikutnya adalah menganalisis dan menafsirkan data yang terkumpul, jika analisis sangat sederhana , maka analisis dan interpretasi data juga akan sangat sederhana. Dan sebaliknya jika masalah cukup rumit, sedang sarana prasarana kurang tersedia, maka proses analisis ini mungkin akan memakan waktu yang lama karena semua perhitungan harus dikerjakan secara manual. Maka dalam hal ini peran seorang evaluator adalah beda tipis dengan seorang dokter atau akuntan yang mempunyai kewajiban-kewajiban moral dank ode etik yang harus dipatuhi.

Tahap Keenam  :  TINDAK LANJUT
                     Sedikitnya ada 3 (tiga) hal yang dapat dilakukan setelah evaluasi selesai dilaksanakan yakni :
1.  Melaporkan hasil evaluasi
Jika hasil evaluasi itu harus dilaporkan , maka harus ditentukan bagaimana dan kepada siapa hasil itu dilaporkan. Proses ini tidak selalu mudah dilakukan.



2.  Mengambil keputusan instruksional
Misalnya saja : jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa suatu methode pembelajaran mengambil tindakan tertentu tidak efektif, maka evaluator seyogyanya mengambil tindakan yang perlu untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

3.  Mengadakan meta evaluasi
Akhirnya evaluasipun perlu dievaluasi, evaluasi seperti hal inilah yang disebut Meta evaluasi. Dari semua langkah dalam proses evaluasi, langkah terakhir inilah jarang sekali dilakukan. Dalam banyak hal proses evaluasi dianggap selesai jika hasil evaluasi telah dilaporkan. Meta evaluasi baru terpikirkan bila terdapat hasil hasil evaluasi yang dirasa aneh dan tidak sesuai dengan harapan.

E.   SIMPULAN
Di Indonesia, evaluasi pendidikan belum begitu populair , karena ada beberapa sebab , mengapa terjadi :
1.     Kata evaluasi itu sendiri dalam satu dan hal lain mungkin masih dianggap mempunyai konotasi negative dan terkesan upaya mencari-cari kesalahan orang lain.
2.    Secara historis , proses evaluasi dalam dunia pendidikan belum menjadi bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Kenapa ? jika program evaluasi itu gagal atau berhasil , tidak banyak yang kita ketahui , kenapa atau apa yang menyebabkan program itu gagal atau berhasil.
3.    Belum banyak evaluator yang benar-benar kompeten  dalam bidangnya. Apapun alasannya, ketidak populaeran  evaluasi pendidikan ini cepat atau lambat harus diakhiri. Tapi peran evaluasi sangat penting, karena tanpa evaluasi kita tidak akan banyak belajar dari proses itu.




Daftar Pustaka

1.     House, E.R. ( 1987 ) Assumptions Underlying Evaluation Models
                                                   dalam Madaus.

2.    Madaus G.F.et al. ( 1987 ) Evaluation Models Viewpoints on Educational
                               and human service Evaluation. Boston : kluwer-
                               Nijhoff Publishing.

3.    Stufflebeam D. & Webster, W ( 1987 ) An Analysis of Alternative
                              Approaches to Evaluation, dalam Madaus.

4.    Prasetyo Irawan, Evaluasi Proses Belajar Mengajar buku 2.10 AA
                            ( Applied Approach ) Pusat antar Universitas untuk
                            peningkatan dan pengembangan aktivitas
                            instruksional thn 2001  dikeluarkan oleh Dirjendikti.



















EVALUASI
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN

oleh
widi harsono





PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ISLAM BLAMBANGAN
( STIB BANYUWANGI ) 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar