POST

Senin, 09 September 2013

Integrasi Epistemologi Bayani, Burhani, dan Irfani



Perkuliahan 24 Agustus 2013 (Dosen : Agus Sultoni, S.Fil.I., MSI.)[1]

  1. Pengertian
1.      Epistemologi[2]: teori mengenai hakikat ilmu[3] pengetahuan.
2.      Islam: salima, menyerah, tunduk, selamat, menyerahkan diri kepada Allah.

  1. Subyek Ilmu
Subyek ilmu adalah manusia:
1.      Batas-batas waktu
2.      Batas-batas ruang
3.      Batas-batas tingkat pendidikan
4.      Batas-batas obyek kajian


  1. Obyek Kajian[4] Ilmu
Obyek kajian ilmu adalah ayat-ayat Tuhan:
1.      Tersurat
2.      Tersirat

  1. Alat dan Cara[5] Memperoleh Ilmu[6]
1.      Bawaan lahir
2.      Alam tabiat atau alam fisik
3.      Analogi (tamtsil atau qiyas)
4.      Kasbi/ khushuli[7] (akal budi dan panca indera)
a.     Ilmu eksakta (deduktif, rasio, kuantitatif)
1.        Pengamatan/ penelitian untuk menyusun hipotesis
2.        Percobaan-percobaan empirik
3.        Perumusan dan menentukan teori
4.        Susunan hukum-hukum keilmuan (kausalitas).[8]
b.    Ilmu sosial dan humaniora (induksi, empiris, kualitatif)
1.        Pengamatan/ penelitian untuk menyusun hipotesis
2.        Percobaan-percobaan empirik
3.        Perumusan dan menentukan teori
4.        Susunan hukum-hukum keilmuan (kausalitas dan hermeneutika).[9]
5.      Ladunni/ khudhuri[10] (intuisi)
  1. Kebenaran Ilmu
1.      Korespondesi: kebenaran sama dengan kenyataan yang ada
2.      Koherensi: Kebenaran adalah sama dengan sistem ide atau masuk akal
3.      Pragmatis: Kebenaran adalah pencerahan sejauh memuaskan terhadap suatu situasi yang dihadapi
F.     Sifat Kebenaran
1.      Obyektif
2.      Subyektif
3.      Relatif
4.      Absolut/ mutlak
G.    Tujuan Imu
H.    Ilmu dan Etika


[1] Dosen tetap Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB) Banyuwangi, spesialis matakuliah filsafat pendidikan Islam, juga sebagai ketua jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2009 – sekarang.

[2] Epistemologi adalah studi yang menganalisa dan menilai secara kritis tentang mekanisme dan prinsip-prinsip yang membentuk keyakinan. Epistemologi bersifat: 1) evaluatif (menilai) , 2) normatif (menentukan norma atau tolak ukur), 3) kritis (banyak mempertanyakan dan menguji penalaran).

[3] Ilmu adalah usaha pemikiran yang sistematik dan metodik

[4] Klasifikasi ilmu menurut Dewey: 1) ilmu pengetahuan alam; biologi, atropologi fisik dan ilmu pasti, 2) ilmu kemasyarakatan; hukum, ekonomi, sosiologi, antropologi budaya dan sosial, 3) ilmu humaniora; agama, filsafat, bahasa.

[5] Metode adalah jalan dan cara yang ditempuh untuk menemukan prinsip-prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu oblek kajian ilmu.

[6] Komponen pokok dalam ilmu: 1) data eksperimen dan observasi, 2) konsep-konsep dan teori-teri.

[7] Al ‘ilm khushuli al irtisami, yaitu pengetahuan yang berdasarkan atas prinsip kebenaran korespondensi atau representasional dan perolehan.

[8] Beberapa hukum kausalitas: 1) setiap peristiwa mempunyai sebab, 2) setiap sebab niscaya melahirkan akibat alaminya, 3) setiap himpunan alam yang secara esensial selaras mesti pula selaras dengan sebab akibatnya.

[9] Hermeneutika adalah: 1) teori tentang penafsiran kitab suci, 2) metodologi filologi yang dipakai pada umumnya, 3) untuk memahami segala bahasa, 4) dasar-dasar metodologi, 5) fenomenologi tentang eksistensi dan pemahaman tentang eksistensi, 6) sistem tentang interpretasi untuk memperoleh makna di balik mitos dan simbol.

[10] Al ‘ilm khudhuri (Syihabuddin Suhrowardi), swa-obyektifitas (Shadruddin Syirazi): 1) membersihkan hati dari kemaksiatan, 2) memfokuskan hati kepada alam yang lebih tinggi.
Langkah pengalaman keagamaan: 1) pengalaman diri terhadap Yang Suci, 2) Pengalaman sisteis tentang adanya kesatuan, 3) pengalaman reorientasi transformatif, 4) keberanian menanggung derita, 5) pengalaman kewajiban moral, 6) pengalaman adanya keteraturan dan kreatifitas terhadap alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar